Ketua DPRD Trenggalek Soroti Melambatnya Ekonomi, Sektor Agro-Industrialisasi Jadi Kunci

TRENGGALEK, HARIAN-NEWS.com – Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, menyoroti melambatnya pertumbuhan ekonomi daerah. Data menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Trenggalek turun dari 4,9 persen menjadi 4,7 persen pada 2024.
“Diperlukan terobosan-terobosan agar bisa naik ke atas lima persen. Harapan kita sebenarnya di atas lima persen, tetapi kondisi ekonomi kita yang sedang-sedang saja membuat itu sulit tercapai,” ujar Doding, Rabu (21/5/2025).

Menurut kajian yang dilakukan, sektor agro dan industri menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Trenggalek. Karena itu, penggabungan kedua sektor ini dinilai penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Doding juga menyebutkan, perlambatan pertumbuhan dipengaruhi faktor eksternal, termasuk kenaikan nilai dolar dan pelemahan rupiah. Meski begitu, capaian Trenggalek masih sejalan dengan rata-rata nasional dan provinsi yang berada di kisaran 4,5 persen.
“Situasi global memang sangat berpengaruh, terutama pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menegaskan bahwa hilirisasi sektor pertanian terus berjalan.

Salah satunya melalui pengolahan komoditas unggulan seperti porang.
Selain itu, pabrik rokok kretek yang memanfaatkan bahan baku lokal seperti cengkeh dan tembakau kini kembali beroperasi, sehingga mampu menyerap tenaga kerja, khususnya kaum ibu.
“Itu bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Bapaknya kerja di rumah, ibunya bekerja, jadi ekonomi rumah tangga ikut terangkat,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Ipin.

Pada 3 Juni 2025 mendatang, Mas Ipin juga dijadwalkan meresmikan pabrik pengolahan ikan patin. Pabrik ini akan memproduksi fillet dan berbagai olahan lain, sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Tak hanya itu, Pemkab Trenggalek juga tengah merevitalisasi rumah potong hewan dan menjajaki kerja sama distribusi daging dengan berbagai pasar. “Kami ingin serapan daging dari peternak lokal makin besar. Karena itu, warga miskin yang beternak kita bantu dengan balai ternak. Nantinya akan bergulir dan memberi manfaat luas,” pungkasnya.

Jurnalis Nanang NK