BANYUWANGI, HARIAN-NEWS.com – Indonesia dibuat gaduh oleh ulah oknum anggota DPR-RI yang mengatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) seperti gerombolan LSM, saat rapat kerja anggaran pada 5 September 2022 di Gedung DPR-RI. Tindakan itu dinilai kurang etis serta melecehkan martabat prajurit TNI.
Ketua Aliansi Lare Amanah Banyuwangi (LAB) Selamet Solichin yang biasa dipanggil Mbah Semar saat ditemui pada Selasa (13/9/2022) menyayangkan statemen salah satu oknum anggota DPR RI, Effendi Muara Sakti Simbolon yang menyinggung TNI tersebut.
Diketahui, Effendi Muara Sakti Simbolon yang Lahir 1 Desember 1964, merupakan seorang yang menjabat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi PDI-P “Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Effendi saat rakor menyatakan, TNI sama seperti gerombolan Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Menurut Sholichin, pernyataan yang dilontarkan Effendi itu tidak berdasarkan realita. Ia juga menilai, anggota DPR-RI tidak selayaknya melakukan hal itu. Karena seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Ucapan yang dikeluarkan oleh seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) tidak patut serta tidak pantas untuk di ucapkan, kepada Panglima Jendral Andhika Perkasa selaku pimpinan Utama TNI, pada saat acara rapat,”ucapnya
Menjadi miris, menurut Mbah Semar, terkait lontaran yang dikeluarkan oleh Effendi Muara Sakti Simbolon. Partai Nasionalis yang paham betul tentang kenegaraan.
Mbah Semar mengatakan, penasehat dan pembina Aliansi Lare Amanah Banyuwangi juga salah satu dari anggota TNI. Sejarah TNI dengan presiden pertama RI Soekarno juga memiliki kedekatan dalam menjaga NKRI pada zaman Orde Lama.
Ia menyatakan rasa sakit hati akibat statmen yang di ucapan oleh oknum anggota DPR-RI yang asal-asalan dalam melontarkan perkataan yang kurang pantas dan terkesan menghina institusi TNIÂ juga sebagai Garda Terdepan Bangsa.
Mbah Semar juga menerangkan, perlu di ketahui di dalam tubuh prajurit TNI baik itu Perwira, Bintara atau Tamtama di tanamkan yang namanya jiwa korsa serta rasa untuk melindungi martabat harga diri NKRI.
“Saya berharap kepada Ketua Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR-RI, Habib Aboe Bakar Alhabsy, agar memanggil Effendi Simbolon untuk menjelaskan maksud dan tujuan statmen yang dilontarkan,” ujar Mbah Semar
Kemudian, lanjut Mbah Semar, meminta maaf secara langsung kepada Panglima Jendral TNI Andhika Perkasa dan KSAD Dudung Abdurrahman, serta kepada seluruh anggota TNI terlebih lagi kepada masyarakat Indonesia yang telah di buat geram oleh statmen yang telah di katakan.