160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Kemeriahan Upacara Ulur-ulur Telaga Rawa Bening Tulungagung

Kemeriahan Upacara Ulur-ulur Telaga Rawa Bening Bedalem, Besole Tulungagung

 

ulur
Mbah Semo (96) Sesepuh Dusun Bedalem, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung
tamu
dr. Supriyanto bersama tamu undangan

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Sejarah baru ditancapkan oleh para pecinta budaya di Dusun Bedalem, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dengan diadakannya Upacara Ulur-ulur Telaga Rawa Bening, Sabtu Kliwon, 3 Juni 2023, atau menurut penanggalan Jawa bertepatan dengan 14 Dulkangidah 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Landep.

Pelaksanaan upacara Ulur-ulur ini memang untuk yang pertama diadakan. Setelah beberapa pecinta budaya Dusun Bedalem dan direstui oleh Mbah Semo (96) sesepuh Bedalem yang juga juru Kunci Makam Bedalem (Makam Pangeran Benowo), dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa Besole.

kades
Suratman, Kepala Desa Besole, Besuki, Tulungagunghttp://bentuk rasa syukur atas anugerah adanya sumber air, berupa Telaga Rawa Bening.

Diawali dengan pelepasan Kirab oleh Kepala Desa Besole Suratman di Depan pelataran Makam Bedalem, iring-iringan ratusan warga Dusun Bedalem dengan berbagai busana adat Jawa, mengiringi Tumpeng Raksasa dari aneka hasil pertanian dan masakan khas Tulungagung Selatan berupa engkung (satu ekor) ayam Lodho Pedas.

750 x 100 AD PLACEMENT

Turut mengiringi jaranan Tresno Budoyo, tampak iring-iringan warga tua muda , pria wanita berjalan teratur dan penuh semangat disela sinar matahari yang mulai menggigit yang harus menempuh jarak sepjauh 40 meter, dari Makam Bedalem menuju utara kemudian belok ke timur melintasi hamparan ratusan hektar sawah yang menghijau tanaman padi yang mulai timbul.

Upacara diawali sambutan Ketua panitia, dilanjutkan Kepala Desa Besole, lalu Kabid dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,  Direktur RSUD dr.Iskak dr.Supriyanto dan Kapolsek Besuki.

Ketua Panitia Upacara Ulur-ulur Jendro menyampaikan, yang melandasi kami mengadakan Upacara ini adalah bentuk rasa syukur atas anugerah adanya sumber air, berupa Telaga Rawa Bening.

Sebenarnya tiap tahun kami adakan dengan sederhana, dan pada tahun ini akhirnya kami ingin mengangkat dengan menggelar Upacara Ulur-ulur melibatkan desa, kecamatan dan kabupaten mudah-mudahan kedepan bisa menjadi agenda tetap khasanah budaya di Kabupaten Tulungagung dan dapat menggerakan ekonomi rakyat di desa kami.

750 x 100 AD PLACEMENT

Suratman selaku Kepala Desa menyampaikan, dengan adanya upacara Ulur-ulur ini diharapkan kedepannya ada partisipasi dari seluruh warga Desa Besole, bukan saja warga Dusun Bedalem.

Ditambahkannya, dengan adanya rasa syukur yang diwujudkan dengan Upacara Ulur-ulur ini diharapkan semoga hasil panen kita nantinya makin banyak.

Kades Suratman berkata,” Telaga Rawa Bening ini kedepannya juga akan kami rintis menjadi destinasi wisata, untuk itu mohon dukungan dari Dinas Pertanian, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,” katanya.

Dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kepala Dinas Bambang ernawan diwakili Kepala Bidang Kebudayaan Endang Kusumaningsih, yang membacakan sambutan kepala dinas.

750 x 100 AD PLACEMENT

Namun pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan agar kegiatan ini ditetapkan tanggal pelaksanaannya yang menjadi tanggal pasti pelaksanaan Upacara Ulur-ulur Telaga Rawa Bening  agar bisa melibatkan banyak pihak dan persiapannya lebih maksimal.

Sementara itu, Kapolsek Besuki AKP I Nengah Suteja menyampaikan, tinggi nya budaya orang Jawa, seperti jika ketemu dengan orang yang sudah dikenal, selalu saling sapa dengan ramah, kemudian dipinarakan (diminta singgah) dan diberikan suguhan (sajian).

Dia juga menekankan pentingnya kebersamaan antara masyarakat dengan pemerintah dalam setiap kegiatan agar tercipta kamtibmas di kawasan selatan Tulungagung ini.

Sebelum dimulainya acara puncak berupa bacaan slametan atau kenduri bahasa Jawa oelh Mbah Semo dan Doa oleh Mbah KH. Hasyim bin Amin.

Disampaikan sambutan dari dr. Supriyanto Direktur RSUD dr. Iskak, kehadiran saya sebagai organ Pemerintah Kabupaten Tulungagung  untuk senantiasa ikut nyengkuyung agar budaya adiluhur, adiluhurng dari leluhur kita yaitu ulur-ulur ini bukan hanya sekedar tradisi tapi punya makna yang luar biasa adanya telaga rawa bening yang telah memberikan sumber kehidupan penghidupan bagi kita semua, sehingga kita diberikan kenikmatan sehat tidak kurang satu apapun.

“ Untuk itulah marilah kita tidak melupakan leluhur kita yang telah mengupayakan penghormatan berupa rasa syukur pada Tuhan yang maha kuasa,” kata dokter Pri yang saat itu, mengaku anak buah Bupati Maryoto Birowo.

Selanjutnya diadakan kembul bujono (makan bersama) dengan membagikan sajian berupa engkung ayam lodho pada setiap warga yang duduk berkelompok. Dihibur sajian tarian jaranan dan campursari.

 

 

 

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !