PEKALONGAN, HARIAN-NEWS.com – Banjir rob di pantai utara Jawa Tengah masih terus terjadi, terutama di Pekalongan. Menurut Sekda Provinsi Jateng, penyebab banjir rob itu salah satunya karena tanggul penahan yang dibangun tidak sesuai spesifikasi.
“Dari identifikasi di Pekalongan itu ternyata juga dari sisi kualitas bangunan (tanggul) tidak sesuai spek, tidak sesuai syarat. Seperti yang terjadi pertama di Tanjung emas,” ungkap Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, Sabtu (25/6/2022) siang.
Sumarno menjelaskan, tanggul seperti di pelabuhan Tanjung Emas tidak sesuai spesifikasi karena tidak kuat menahan ombak. Tanggul kuat menahan rob yang naik, tapi tidak kuat menahan gelombang.
“Yang terjadi pertama di Tanjung Emas itu ternyata spek tanggul-tanggulnya secara teknis tidak mampu menahan ombak. Kalau hanya naik, biasa, nggak papa. Tapi ditambah gelombang tidak mampu dan akhirnya pada jebol,” terang Sumarno.
Menurut Sumarno, hasil identifikasi itu menjadi evaluasi bersama yang harus ditangani secara komprehensif. Apalagi sebenarnya tanggul darurat juga sudah dibuat.
“Sebetulnya kan sudah dibuat tanggul-tanggul darurat menggunakan plastik siller. Sebenarnya sudah bisa berjalan bagus, tapi ternyata ada titik yang sebelumnya tidak melimpah, melimpah dari situ,” papar Sumarno.
Sumarno menambahkan, air tidak lagi melewati tanggul tetapi melalui selokan-selokan. Termasuk di dermaga yang meluber.
“Bahkan kemarin yang di dermaga itu mbleber (meluber). Tapi kemarin yang lebih banyak muter dari depan, dari selokan-selokan,” imbuh Sumarno.
Sebelumnya diberitakan, banjir rob menjebol tanggul Sungai Weduri di Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/6) lalu.
Akibatnya, tiga desa di Kabupaten Pekalongan dan satu perkampungan di Kota Pekalongan terendam hingga Jumat (24/6/2022). Sejumlah warga pun mengungsi.
“Tanggul jebol sejak Selasa sore karena rob terlalu tinggi, sekitar 2,5 meter,” kata Kepala Desa Tegaldowo, Junaidi, saat ditemui di lokasi tanggul jebol itu, kemarin.
Junaedi mengatakan, tiga desa di Kabupaten Pekalongan yang terendam meliputi Tegaldowo, Mulyorejo, dan Karangjumpo. Banjir rob juga merendam Pasirsari, satu permukiman di Kota Pekalongan.