Hai Remaja, Waspadalah dengan Insfeksi HIV


TULUNGAGUNG,HARIAN-NEWS.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung memperingatkan pada remaja agar waspada dengan risiko tertular HIV -AIDS, hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan mellaui Kasi P2M Muhroji.
Kekhawatiran itu pantas disampaikan karena jumlah penderita HIV AIDS meningkat sebanyak 79 orang, dan ada 29 orang di antaranya adalah remaja dan masih menempuh pendidikan dan kuliah.
Dengan momentum hari AIDS Dunia, Dinkes Tulungagung memprioritaskan pengetahuan HIV dasar pada remaja yang masih menempuh pendidikan setingkat SLTA hingga kuliah.
Muhroji menyampaikan, tema hari AIDS sedunia untuk tahun ini adalah “ Akhiri AIDS jangan ada AIDS di antara kita”.
Pertanyaannya adalah apakah ini bisa terjadi ? Dijelakan Muhroji tdak ada yang tidak mungkin melaui peran lintas sektor.
Salah satu wujud kejasama lintas sektor, dilakukan sosialisasi tentang HIV / AIDS dengan tema,“ Aku bangga aku tahu.”
Kegiatan ini adalah salah satu dari banyak agenda peringatan hari AIDS sedunia bekerjama dengan SMAN 1 Kedungwaru.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung.
“Melalui acara tersebut saya menghimbau kepada remaja untuk menjaga perilaku boleh bergaul tapi harus menjaga etika dan norma sosial agar tidak terjerumus pergaulan bebas,” kata Muhroji singkat
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000 kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik (penasun), dan pekerja seks.
Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Di tahun 2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai lebih dari 600 orang.
Akan tetapi, dari tahun 2005 hingga 2019, angka kematian akibat AIDS di Indonesia terus mengalami penurunan. Hal ini menandakan pengobatan di Indonesia berhasil menurunkan angka kematian akibat AIDS.
Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau HIV, sesuai dengan nama penyakitnya. Bila tidak diobati, HIV dapat makin memburuk dan berkembang menjadi AIDS.
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan adalah sebagai berikut, berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan pengaman, menggunakan jarum suntik bersama-sama, melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup. (ag).