
TUBAN, HARIAN-NEWS.com – Yayasan Bina Insan Kamil (Yabika) Tuban kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi berilmu dan berakhlak.
Tak sekadar merayakan kelulusan, Yabika menghadirkan nuansa spiritual dan intelektual dalam Haflah Takhrij, sebuah tradisi penghantaran murid menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Acara yang digelar Ahad (15/6/2025) itu bukanlah seremoni biasa. Di bawah arahan KH. Imam Mawardi Ridlwan, Ketua Umum Yabika Tuban, haflah takhrij dimaknai sebagai simbol penyambung sanad keilmuan—menyatukan peran guru dan orang tua dalam menuntun anak-anak menuju jenjang ilmu berikutnya, dengan semangat keberlanjutan dan tanggung jawab moral.
“Guru di Yabika Tuban tak hanya mendidik, tetapi turut mendampingi murid memilih lingkungan belajar yang kondusif untuk pertumbuhan spiritual dan prestasi akademik,” ujar Abah Imam, sapaan akrab KH. Imam Mawardi Ridlwan.
Haflah Takhrij: Bukan Akhir, Tapi Gerbang Lanjutan
Tak seperti perpisahan di sekolah pada umumnya, Haflah Takhrij Yabika justru ditekankan sebagai momen peralihan yang penuh makna. Di hadapan orang tua, guru menyerahkan kembali para murid—bukan sebagai bentuk pelepasan semata, tetapi sebagai ajakan bersama-sama menghantarkan anak menuju fase belajar yang lebih tinggi.
Abah Imam menegaskan, “Tugas guru tak selesai saat tahun ajaran berakhir. Sanad keilmuan harus terus tersambung agar para murid menjadi generasi yang melanjutkan perjuangan membumikan risalah dan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan.”
Menanamkan Nilai, Merawat Tradisi Keilmuan
Yabika Tuban secara bertahap telah melaksanakan Haflah Takhrij untuk seluruh satuan pendidikan yang berada di bawah naungannya:
• 84 murid Kelompok Bermain (PAUD)
• 119 murid Taman Kanak-Kanak
• 76 murid jenjang SD
• 105 murid jenjang SMP
• Dan 21 murid untuk angkatan pertama MA Sains Bina Insan Kamil Tuban.
Selain pencapaian akademik, para murid juga telah menuntaskan hafalan Al-Qur’an dan khotam metode Yanbu’a, menjadikan mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.
Dari Tuban untuk Peradaban
Sebagai Wakil Ketua LD PWNU Jawa Timur sekaligus Sekretaris IPHI Jawa Timur, Abah Imam menegaskan bahwa tradisi Haflah Takhrij adalah bagian dari misi besar Yabika dalam membentuk insan kamil—manusia paripurna—yang siap menjadi penerus risalah Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Haflah Takhrij adalah momentum spiritual, di mana orang tua dan guru bersatu dalam tanggung jawab besar: menghantarkan anak-anak menuju tangga ilmu dan akhlak yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Dengan semangat menyambung sanad ilmu dan memperkuat budaya akademik yang berbasis nilai keislaman, Yabika Tuban tak hanya mencetak lulusan, tapi juga menyiapkan generasi penerus peradaban.