160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Grand Final Kakang Mbakyu 2025: Saat Mahkota Jadi Amanah, Bukan Sekadar Gemerlap Panggung

Keterangan foto: Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo bersama Finalis Pemilihan Kakang Mbakyu 2025

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Barata Convention Hall bersinar terang pada Sabtu malam (1/11/2025). Namun di balik lampu panggung dan gemerlap Grand Final Duta Wisata Kakang Mbakyu Tulungagung 2025, tersimpan pesan serius: pariwisata Tulungagung sedang menyiapkan wajah baru, dan generasi muda diminta menjadi motor utamanya.

Gatut Sunu Wibowo Bupati Tulungagung menyampaikan sambutan

Bupati Tulungagung, Gatut Sunu  Wibowo, S.E., M.E., hadir bersama istri, Ny. Dra. Endang Dwi Retnowati, jajaran Forkopimda, kepala OPD, serta tamu dari Blitar, Kediri, dan Trenggalek. Kehadiran lintas daerah itu menandakan betapa pentingnya ajang penghargaan duta wisata ini bagi peta pengembangan pariwisata regional.

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa gelar Kakang Mbakyu tidak boleh berhenti sebagai simbol prestise.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Kecantikan dan ketampanan bukan ukuran utama. Yang dibutuhkan adalah SDM unggul, kreatif, dan tangguh yang bisa membawa pariwisata Tulungagung naik kelas,” ujarnya tegas.

 

Bupati Gatut Sunu yang juga dikenal sebagai pengusaha sukses Romo Wijoyo Group itu menegaskan bahwa sektor pariwisata adalah lokomotif ekonomi daerah. Maka, Kakang Mbakyu harus menjadi agen perubahan — bukan sekadar ikon seremoni.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Pariwisata harus menjadi gerbong penggerak ekonomi. Kakang Mbakyu bukan simbol, tapi agen perubahan yang membawa ide dan solusi,” tambahnya.

Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan generasi muda untuk mendorong inovasi wisata berbasis budaya, sejarah, dan kearifan lokal. Tanpa gerakan nyata, potensi besar Tulungagung hanya akan menjadi wacana tahunan.

“Mulai malam ini, saya ingin melihat Kakang Mbakyu bukan hanya tampil di baliho dan spanduk. Mereka harus turun ke lapangan, menjadi wajah perubahan,” tegasnya.

Grand Final berlangsung meriah dengan penampilan tari, parade busana, hingga momen penobatan pemenang. Namun di balik itu, satu pesan mengalun kuat: pariwisata Tulungagung tidak hanya membutuhkan pencitraan, tetapi inovasi, keberanian, dan langkah nyata dari generasi muda yang memegang gelar kebanggaan daerah tersebut.

750 x 100 AD PLACEMENT

Kini pertanyaan selanjutnya menggantung — apakah Kakang dan Mbakyu 2025 siap membuktikan gelar mereka bukan sekadar kemewahan panggung, melainkan amanah besar untuk masa depan Tulungagung?

Jurnalis: Pandhu
Editor: Arief Gringsing

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !