
SKSS Investasi bangsa:Abdul Wachid, Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung (foto by Pandhu).
TULUNGAGUNG, HARIAN- NEWS.com – Semangat “Satu Keluarga, Satu Sarjana” (SKSS) kembali menebar harapan di bumi Tulungagung! Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung secara resmi membuka pendaftaran Program Beasiswa SKSS Angkatan ke-8 untuk Tahun Ajaran 2025.
Program strategis ini digulirkan khusus untuk mengantarkan anak-anak dari keluarga prasejahtera, yang belum pernah memiliki lulusan sarjana, meraih gelar akademik dan mengubah nasib keluarga.
“SKSS adalah ikhtiar nyata BAZNAS meningkatkan ekonomi keluarga miskin melalui pendidikan tinggi. Syarat mutlaknya: keluarga tersebut benar-benar belum ada satupun yang menyandang gelar sarjana. Jika sudah ada, maka tidak berhak,” tegas Abdul Wachid, Pelaksana Tugas Ketua BAZNAS Tulungagung, dengan penuh semangat saat ditemui Rabu (16/7/2025) di Kantor BAZNAS. “Ini investasi zakat untuk masa depan bangsa!”
Kriteria Ketat, Jalan Menuju Kampus
Program bergengsi ini menetapkan kriteria seleksi berlapis guna memastikan bantuan tepat sasaran:
1. Asal Keluarga Tidak Mampu: Dibuktikan dengan dokumen pendukung yang valid.
2. Belum Ada Sarjana: Dalam satu garis keluarga inti, belum ada lulusan S1/D4.
3. Prestasi Akademik Memadai: Memiliki nilai akademik yang memenuhi standar.
4. Attitude dan Komitmen Sosial: Sikap, kepribadian, dan kesiapan menjadi relawan BAZNAS menjadi pertimbangan penting.
Seleksi akan melalui tahap administrasi, tes tulis, dan puncaknya wawancara mendalam.
“Wawancara krusial untuk menilai kesiapan mental dan komitmen mereka, termasuk menjadi bagian relawan kami,” imbuh Wachid, menegaskan pentingnya karakter.
Fokus UKT, Zakat yang Mengalir Tepat Sasaran
Berbeda dari bayangan banyak orang, Beasiswa SKSS murni dirancang untuk meringankan beban pokok pendidikan. Penerima akan mendapat bantuan biaya pendidikan (UKT) sebesar Rp 2 juta per semester, yang ditransfer langsung menjelang masa pembayaran.
“Tegas kami sampaikan, ini bukan uang saku atau bantuan konsumsi,” tegas Wachid. “Fokusnya satu: menuntaskan kewajiban UKT agar mereka bisa konsentrasi belajar. Titik.”
Dana murni bersumber dari Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) warga Tulungagung, termasuk ASN dan para dermawan. Ketepatan sasaran dijaga ketat melalui survei lapangan ke calon penerima sebelum seleksi dimulai. “Kami pastikan kondisi riil keluarga, kelengkapan dokumen, baru lanjut ke tahap seleksi berikutnya. Zakat rakyat harus sampai pada yang benar-benar berhak,” papar Wachid.
Tak Hanya Gelar, Tapi Juga Pengabdian dan Pembinaan
Keunikan SKSS terletak pada ikatan sosial yang dibangun. Penerima beasiswa diarahkan aktif menjadi Relawan BAZNAS, terlibat dalam pendistribusian zakat dan kegiatan sosial lainnya. Mereka juga mendapat pembinaan soft skill dan penguatan akhlak secara intensif.
“Kami tidak sekadar membiayai kuliah. Kami bangun karakter, akhlak mulia, dan beri pengalaman lapangan langsung. Targetnya jelas: setelah lulus, mereka menjadi pribadi unggul, berdaya saing tinggi, dan mampu mengangkat harkat keluarga keluar dari keterpurukan!” seru Wachid dengan penuh keyakinan.
Sinergi Kampus, Monitoring Berkelanjutan
Sebanyak 20 mahasiswa beruntung akan terpilih dari 5 kampus mitra (UIN SATU, Universitas Bhinneka PGRI, STAI Diponegoro, STAIMTUL, Universitas Tulungagung). BAZNAS terus meningkatkan kerja sama dengan kampus untuk monitoring perkembangan akademik (IPK, absensi) dan aktivitas mahasiswa.
“IPK penting, tapi prinsip dasar tetap tak tergantikan: latar belakang ekonomi dan status ‘belum ada sarjana’ dalam keluarga,” tutup Abdul Wachid.
Program SKSS BAZNAS Tulungagung adalah bukti nyata: zakat tak hanya menunaikan kewajiban, tapi menjadi solusi cerdas dan strategis membangun SDM unggul dari akar rumput.
Dengan semangat “Satu Keluarga, Satu Sarjana”, masa depan cerah bagi generasi muda kurang mampu bukan lagi angan-angan, tapi cita-cita yang sedang diukir hari ini!
Jurnalis: Pandhu
Editor: Tanu Metir