TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Beberapa Anggota Forkopimda Kabupaten yang dipandegani Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo,MM, bersama Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, S.H, S.IK, MH Komandan Kodim 0807 Tulungagung yang diwakili Kasdim 0807 Tulungagung, dan Kepala Kejaksaan Negeri Tulungagung Mujiarto, SH, MH serta Sekda Tulungagung Drs. Sukaji, M.Si dan perwakilan MUI Tulungagung Drs. Muhadji K, Jum’at, 21 Mei 2021, sekitar pukul 09.00 wib melakukan kunjungan kerja ke Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo.
Dalam kunjungan kerja tersebut Anggota Forkopimda Kabupaten Tulungagung didampingi Kepala OPD terkait lingkup Pemkab Tulungagung dan diterima oleh anggota Forkopimca Kecamatan Pagerwojo dan Kades Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo.
Dalam pidato laporanya Kepala Desa Sidomulyo Kecamatan Pegerwojo Mulyono Susanto, S.AP di antaranya mengatakan, mengucapkan selamat datang kepada Anggota Forkopimda yang hadir dalam Kunker kali ini beserta Rombongan dan berharap dengan datangnya kunjungan ini bisa membawa manfaat bagi warga Desa Sidomulyo pada umumnya dan bagi warga Kecamatan Pagerwojo pada khususnya.
Selanjutnya Mulyono juga melaporkan tentang banyaknya hewan ternak sapi yang mati di desanya dan banyaknya media – media sosial yang memberitakan pemberitaan yang kurang pas sehingga menimbulkan keresahan didalam masyarakat.
Kades Mulyono meminta kepada Bupati untuk memberikan arahan kepada warga masyarakat Desa Sidomulyo agar bisa tenteram, nyaman dan kondusif mengingat sebagian besar masyarakat Sidomulyo sebagai peternak, sekitar 90 persen peternak sapi.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, mengatakan dalam rangka mendukung peningkatan perekonomian di Kabupaten Tulungagung, sub sektor peternakan merupakan salah satu sub sektor unggulan. Kabupaten Tulungagung memiliki potensi peternakan yang beranekaragam baik jenis ternak kecil, ternak besar dan jenis ternak unggas.
Jenis peternakan yang beraneka ragam ini merupakan potensi yang sangat besar untuk menggerakkan pembangunan perekonomian daerah maupun kawasan. sub sektor peternakan dapat menjanjikan kesejahteraan ekonomi, sekaligus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan ketahanan pangan daerah khususnya Kabupaten Tulungagung.
Bupati juga menjelaskan bahwa penyerapan tenaga kerja pada sub sektor peternakan mengalami peningkatan sebesar 9,3% atau sebesar 40.020 orang pada tahun 2017 hingga 2020. Peningkatan tersebut mengindikasikan semakin tingginya kontribusi bidang peternakan terhadap penyediaan lapangan kerja di Kabupaten Tulungagung. Tingginya penyerapan tenaga kerja sub sektor petenakan menandakan bahwa pengembangan pembangunan sub sektor peternakan patut untuk dikembangkan.
Dalam rangka pembangunan peternakan partisipasi peternak memegang peranan yang sangat penting, peternak merupakan ujung tombak dalam meningkatkan produksi ternak guna mendukung perekonomian di Kabupaten Tulungagung.
Bupati juga mengungkapkan, beberapa pekan ini beredar berita tentang kematian ternak sapi di desa ini dalam jumlah yang cukup banyak yaitu sekitar 25 ekor dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan, bahkan berita tersebut sampai viral di media sosial sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, telah dilakukan investigasi di lapangan oleh pemerintah daerah Kabupaten Tulungagung melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan bekerjasama dengan instansi terkait, dari hasil investigasi.
Sehubungan dengan tidak ditemukannya ternak mati yang bisa diambil sampel sebagai bahan dasar untuk mendiagnosa penyebab kematiannya, sehingga kesimpulan/dugaan penyebab kematian ternak didasarkan pada hasil anamnesa/keterangan dari peternak dan sebagian barang bukti benda asing berupa kain dari ternak milik sdr. tumari yang viral di media sosial, dapat diduga bahwa ternak kambing milik tumari tersebut mati karena mengalami indigesti / gangguan pencernaan yang sifatnya akut, adanya benda asing di organ pencernaan tersebut menyebabkan obstruksi pada saluran pencernaannya sehingga ternak akan kehilangan nafsu makan, akhirnya melemah dan terjadi kematian. untuk menanggulangi kejadian kematian ternak tersebut.
“Saya menghimbau kepada masyarakat desa sidomulyo khususnya untuk: selalu waspada dan menjaga ternaknya masing-masing, memberikan makan yang cukup dan menjaga kesehatan hewannya, segera melaporkan kepada tenaga kesehatan hewan / dokter hewan apabila ternaknya menunjukkan gejala sakit, diawali dengan menurunnya nafsu makan, segera melaporkan kepada petugas / perangkat desa apabila terjadi kematian mendadak pada ternaknya, guna dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel untuk mengetahui penyebab kematiannya. Dan masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak khawatir secara berlebihan, namun tetap waspada agar ternaknya tidak tertular penyakit yang mematikan. serta mengikuti petunjuk cara beternak yang baik dan benar ,” kata Bupati .
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada ternak di desa sidomulyo maka pemerintah kabupaten tulungagung melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan kata Bupati akan memberikan pelayanan kesehatan hewan secara gratis dengan mekanisme door to door (petugas mendatangi ternak dari rumah ke rumah).
Acara yang diikuti dengan menggunakan protokol kesehatan oleh peserta ini juga ditandai dengan penyerahan bantuan sembako kepada peternak yang ternaknya mengalami kematian dengan jumlah bantuan sebanyak 21 paket dengan rincian 18 peternak sapi dan 3 peternak kambing yang secara simbolis diwakili oleh 9 orang peternak dari Anggota Forkopimda.
Dalam kunker tersebut juga diisi dengan penyerahan bantuan Desinvektan dari Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung kepada para peternak Sapi dan Kambing yang ada di wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo. ( Prokopim/agp )
