160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

FEB UNAIR dan IAI KAPd Gelar KRA XII 2025: Soroti AI, Etika, dan Masa Depan Pendidikan Akuntansi

SURABAYA, HARIAN-NEWS.com — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) bersama Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.

Kali ini, melalui penyelenggaraan Konferensi Regional Akuntansi (KRA) XII Tahun 2025 yang digelar di Aula KRT Fadjar Notonegoro, Kampus B UNAIR, pada Senin–Selasa (2–3/6/2025).

Mengangkat tema “Empowering the Future of Education and Research: The Issues of AI, Ethics, and Sustainability”, kegiatan ini menghadirkan lebih dari 470 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan mancanegara, termasuk Malaysia, Australia, China, hingga Pakistan. KRA XII menjadi wadah penting untuk berbagi gagasan, riset, dan pengalaman dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan di era kecerdasan buatan.

Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., CA., dalam sambutannya menegaskan perlunya transformasi kurikulum akuntansi agar lebih strategis dan relevan dengan perkembangan zaman. “Pendidikan akuntansi tidak boleh hanya berfokus pada pencatatan, tetapi harus mampu menjadi alat pengambilan keputusan. Transformasi ini penting agar kita tidak tertinggal dalam laju teknologi informasi yang sangat cepat,” tutur Prof. Nasih.

750 x 100 AD PLACEMENT

Sementara itu, Dekan FEB UNAIR sekaligus Ketua IAI KAPd, Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak., CA., menambahkan bahwa nilai-nilai etika dan keberlanjutan perlu diintegrasikan sejak awal dalam pendidikan akuntansi. “Kurikulum harus mencerminkan hasil riset yang berdampak nyata bagi masyarakat. Etika adalah fondasi utama profesi akuntan, terlebih di tengah tantangan AI dan isu keberlanjutan global,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Dr. Arief Tri Hardiyanto, perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Digital RI sekaligus anggota Dewan Pengurus Nasional IAI, sebagai pembicara kunci.

Ia menekankan bahwa AI adalah katalis penting dalam pendidikan, namun juga membawa risiko seperti bias dan kesenjangan digital. “Etika menjadi pagar penting agar teknologi tetap berpihak pada kemanusiaan. Pendidikan tinggi harus mampu mencetak lulusan yang menjawab tantangan global sekaligus mendukung pencapaian SDGs,” ungkapnya. Pada kesempatan itu, IAI KAPd juga menyerahkan cinderamata sebagai bentuk apresiasi kepada Kementerian atas kolaborasi yang terjalin.

Ragam Kegiatan Akademik dan Kolaborasi
KRA XII tidak hanya menghadirkan seminar dan pemaparan ilmiah, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi akademik melalui presentasi paralel, seminar tematik, penandatanganan nota kesepahaman (MoU), gala dinner, dan forum diskusi lintas institusi.

750 x 100 AD PLACEMENT

Sesi panel internasional menghadirkan narasumber dari Curtin University (Australia), University of St Andrews (UK), Universiti Malaya (Malaysia), Ton Duc Thang University (Vietnam), dan sejumlah mitra strategis lainnya.
Sebanyak 52 universitas di Indonesia tercatat sebagai co-host resmi, mempertegas semangat kolaborasi dalam membangun jejaring riset dan pengembangan pendidikan akuntansi yang berdaya saing tinggi.

Tidak hanya itu, KRA XII juga melibatkan Forum Ketua Jurusan Akuntansi se-Indonesia, Forum Guru SMK/SMA bidang Akuntansi, serta menghadirkan bazar UMKM lokal yang meramaikan suasana kampus. Peran serta pelaku UMKM ini menegaskan dukungan FEB UNAIR terhadap penguatan ekonomi kerakyatan.

Pendidikan Transformatif untuk Masa Depan Berkelanjutan
KRA XII 2025 menjadi tonggak penting dalam reposisi peran pendidikan tinggi sebagai agen transformasi. Dengan menempatkan AI, etika, dan keberlanjutan sebagai pilar utama, konferensi ini menegaskan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga pada dampak sosial dan tanggung jawab global.

750 x 100 AD PLACEMENT

FEB UNAIR bersama IAI KAPd berharap semangat kolaborasi yang tercipta melalui KRA XII dapat terus dijaga, sebagai bagian dari upaya bersama menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berpihak pada kemajuan bangsa. Pendidikan tinggi diharapkan menjadi garda depan dalam menjawab tantangan zaman dan membentuk generasi yang berintegritas dan visioner.

(AA/HARIAN-NEWS.com)

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !