160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Dum Cluwok Desa Bono Diresmikan Bupati Tulungagung Sebagai Monumen Peradaban Keirigasian

Bupati menyerahkan
Penyerahan Bantuan pada warga Desa Bono, Kecamatan Boyolangu

TULUNGAGUNG, HARIANNEWS.com –  Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim saya nyatakan Dam Cluwok Desa Bono Kecamatan Boyolangu sebagai monumen peradaban keirigasian di Kabupaten Tulungagung.

Dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita dan anak cucu kita sebagai pengingat akan pentingnya pengelolaan air terutama untuk irigasi, hal itu disampaikan Bupati Tulungagung Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, dalam peringatan Hari Air sedunia ‘world water day’ ke – 29, Senin, (22/3/21).

Mengusung tema valuing water, mengajak seluruh masyarakat untuk menghargai betapa pentingnya air bagi kehidupan.sekaligus juga menetapkan Dam Cluwok yang terletak di Desa Bono, Kecamatan Boyolangu sebagai Monumen Peradaban Keirigasian.

Dalam keterangannya, Maryoto Birowo menyampaikan, air merupakan sumberdaya alam yang mana digunakan hajat semua makhluk hidup, menurut para ahli, setiap orang dalam satu harinya membutuhkan air bersih rata-rata 60 liter.

750 x 100 AD PLACEMENT

Seiring berjalannya waktu dengan jumlah populasi manusia dari tahun ke tahun meningkat, diperkirakan kebutuhan air bersih yang dibutuhkan setiap harinya tentu juga kian meningkat.

Untuk jumlah penduduk Kabupaten Tulungagung saat ini sejumlah 1.089.775 jiwa dan itu artinya, diperlukan air bersih sebanyak 6,54 kilometer kubik per hari. Dengan laju pertumbuhan penduduk 0,45 %, maka dapat dibayangkan kebutuhan air bersih untuk 50 tahun kedepan bukan hanya di Tulungagung saja tetapi untuk seluruh dunia yang pertumbuhan penduduknya mencapai 1,1%.

Terkait masalah utama berkaitan dengan sumber daya air adalah kuantitas dan kualitas air. Kuantitas air yang tidak mampu memenuhi kebutuhan yang yang terus meningkat. Sedangkan, kualitas air untuk keperluan domestik yang terus semakin menurun dari tahun ke tahun.

“Oleh karenanya perlu adanya kesadaran kita terhadap pentingnya air bersih mengingat begitu vital peran air bagi kehidupan,” kata Bupati Maryoto

750 x 100 AD PLACEMENT

Pemerintah Kabupaten Tulungagung dalam pengelolaan sumber daya air selalu berdasarkan tiga pilar utama, sesuai dengan undang-undang nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber daya air yaitu konservasi sumber daya air, Pemberdayaan sumber daya air dan Pengendalian daya rusak air.

Konservasi sumber daya air diupayakan untuk menyimpan sumber daya air sebanyak mungkin upaya penyimpanan tersebut melalui pembuatan embung di berbagai tempat membuat sumur resapan disemua perumahan dan membuat biopori di perumahan padat.

Terkait permasalahan daya rusak air telah dilakukan rehabilitasi dan pembersihan secara rutin dan berkala pada saluran pembuang.

“Namun, mengingat jumlah saluran yang cukup banyak dibandingkan dengan jumlah petugas yang ada saya mengajak masyarakat Tulungagung untuk peduli dan peka terhadap kondisi lingkungan di sekitar terutama ketika musim hujan sering terjadinya banjir diakibatkan adanya saluran yang tersumbat,” tutur Bupati.

750 x 100 AD PLACEMENT

 

Selanjutnya untuk menyelesaikan permasalahan limbah air, pemerintah daerah Tulungagung sudah memulai pengelolaan limbah air ini dengan sistem Ipal (instalasi pengelolaan air limbah).

Bupati maryoto Birowo mengajak. “Melalui world water day bertema valuing water dengan subtema jangan meninggalkan sejarah keairan Tulungagung saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Tulungagung untuk sadar dan menghargai akan pentingnya air bagi kehidupan.”(agp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !