

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Tiga kali digelar di tiga kecamatan, agenda “Gelar Karya UMKM 2025” kembali menyita perhatian publik. Meski selalu diklaim sukses menggairahkan ekonomi kerakyatan, Komisi B DPRD Tulungagung mengingatkan agar kegiatan itu tidak sebatas seremonial dan pencitraan.
Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Widodo Prasetyo, S.P., M.M.A., menegaskan pemerintah daerah harus memastikan adanya program pembinaan berkelanjutan bagi pelaku UMKM agar manfaatnya benar-benar nyata.
“Kami mendukung penuh gelaran UMKM ini. Namun jangan berhenti pada panggung meriah saja. Setelah acara usai, pelaku UMKM harus tetap didampingi agar usahanya berkembang,” ujar Widodo saat ditemui Harian News usai penutupan acara di Lapangan Desa Tanggul Kundung, Jumat (31/10/2025).
Menurut Widodo, antusiasme masyarakat di tiga lokasi kegiatan — Rejotangan, Karangrejo, dan Tanggul Kundung,— memang tinggi. Namun kunjungan ramai belum tentu berbanding lurus dengan dampak ekonomi bagi pelaku UMKM.
“Pertanyaannya bukan sekadar ramai atau tidak. Apakah omzet mereka naik signifikan? Apakah ada keberlanjutan setelah acara? Itu yang harus dijawab,” tegasnya.

Komisi B juga menyoroti minimnya data konkret dari Dinas Koperasi mengenai peningkatan omset atau pertumbuhan pelaku UMKM pasca-acara.
“Data itu harus tersedia dan transparan. Tanpa angka jelas, kita sulit menilai efektivitas program,” lanjutnya.
Widodo mengingatkan, tanpa arah kebijakan berkelanjutan, kegiatan Gelar Karya UMKM hanya akan menjadi agenda tahunan yang menghabiskan anggaran tanpa dampak riil.
“Kalau tidak ada penguatan akses pasar dan pembinaan lanjutan, ya hanya ramai sesaat. Habis acara, UMKM jalan di tempat lagi,” kritiknya.
Ia juga meminta pemerintah tidak hanya fokus pada wilayah perkotaan. Pemerataan pendampingan hingga pelosok desa dinilai penting karena potensi ekonomi tidak hanya terpusat di kota.
“Yang di pinggiran juga perlu disentuh. Jangan hanya pusat kota atau momen car free day. Dukungan harus merata agar geliat ekonomi benar-benar terasa sampai bawah,” tandasnya.
Komisi B berkomitmen mendorong pembenahan program UMKM, baik dari segi pelaksanaan maupun anggaran, agar setiap rupiah yang digelontorkan memberi dampak nyata.
“Kami akan koordinasi dengan Dinas Koperasi supaya program UMKM ke depan bukan hanya pameran, tapi jadi momentum memperkuat kemandirian ekonomi rakyat,” pungkasnya.
Meski memberi semangat positif, tiga kali penyelenggaraan Gelar Karya UMKM dinilai masih membutuhkan evaluasi serius terkait dampak ekonomi, transparansi anggaran, dan tindak lanjut pembinaan.
Jurnalis: Pandhu
Editor Arief Gringsing
Jangan Tampilkan Lagi
Ya, Saya Mau !