Deklarasi Sidney Community Malang Raya Berlangsung Khidmad
MALANG, HARIAN- NEWS.com – Berdiri sama tinggi duduk sama rendah merupakan slogan dari Sidney Community Malang Raya, seperti dikatakan Slamet Efendi selaku Ketua saat deklarasi berdirinya organisasi ini, Minggu, 12 Juli 2020.
Dia menambahkan maksud dari slogan tersebut adalah tidak membeda-bedakan satu dengan lainnya, semuanya berada dalam kesetaraan, sama atau seimbang. Selain itu tujuan organisasi ini bukan hanya untuk hura-hura tapi lebih menekankan pada kegiatan yang bersifat sosial.
“Sudah menjadi komitmen kami untuk menjadi relawan terhadap sesama, melakukan Takziah dan bezuk teman yang sedang sakit,” kata Slamet di kediamannya Kelurahan Wonokoyo, Kota Malang, yang hari itu menjadi tempat dideklarasikannya organisasi sosial itu. Acara berlangsung pagi dari pukul 10.00 hingga selesai dilanjutkan bezuk anggota yang sakit.
Dia juga mengungkapkan, silaturahim dan sakduluran sak lawas e ini yang akan kita jaga , kedepan nya akan banyak kegiatan sosial yang akan kami agendakan terutama untuk masyarakat Malang Raya.


Dalam suasana penuh kesederhanaan namun khidmad namun deklarasi berdirinya organisasi Sidney Community yang ditandai dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Nur, masih tetap memenuhi SOP protokol kesehatan.
“Asal mulai niat kami mendirikan komunitas ini dari kesadaran dan niat untuk membantu sesama lewat bakti sosial maka pada tgl 12/06/2020 terbentuk lah komunitas Sidney community, ini murni untuk ajang silaturahmi dan sosial tidak ada unsur politik mas,” kata Slamet disela-sela acara.
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Pembina Sidney Community juga Ketua PP dan anggota, Ketua KeJoRa community beserta angota yang turut serta menyaksikan peresmian Sidney community.


Di tempat terpisah Ji Dico selaku Pembina Sidney Community mengapresiasi berdirinya organisasi yang di ketua Slamet Efendi.
Hal itu tidak terlepas karena kemandirian organisasi, untuk pendanaan murni digali dari iuran para anggota.
“ Iuran anggota yang tiap bulan ditarik Rp 25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) rinciannya yang Rp15.000, untuk kas dan yang Rp10.000, disisihkan untuk anak yatim serta untuk takziah jika ada kematian dan bezuk jika ada anggota yang sakit,” kata Ji Dico.(her/red)