HARIAN-NEWS.com – Setiap anak memiliki keunikan masing-masing, termasuk dalam meluapkan emosi dan keinginannya. Tantrum adalah salah satu cara yang dilakukan oleh anak-anak untuk mengekspresikan diri, karena keinginannya belum terpenuhi.
Menurut Khoirotus Silfiyah, M.Psi., Psikolog, Tantrum merupakan bagian dari proses perkembangan sosio-emosional yang normal terjadi pada anak-anak rentang usia 15 hingga 6 tahun.
“Tantrum adalah suatu hal yang wajar dialami oleh anak-anak. Biasanya anak melampiaskan emosinya dengan cara menangis, berteriak, atau membanting benda yang ada disekitarnya,” ungkapnya.
Meskipun demikian, hal tersebut dibutuhkan adanya penanganan khusus untuk mengendalikan emosi anak. Sebab akan mempengaruhi sikap dan emosionalnya dalam mengambil keputusan pada masa dewasa kelak.
Salah satu solusinya adalah melalui pelukan dan memberikan pengertian ketika emosinya mulai menurun.
“Kita dapat melakukan pendekatan kepada anak yang sedang tantrum ketika ia mulai tenang dan berhenti teriak-teriak dan menangis. Ibarat bensin dan korek api, ketika kita sibuk bertanya saat anak menangis, maka emosinya akan semakin meledak-ledak,” imbuhnya.
Oleh karena itu, orang tua harus memahami karakter anak dan memberikan nasehat, sehingga tidak menjadi pribadi yang temperamental di masa yang akan datang. (RRW/RyMr)