TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke – 78, Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) PGRI Kecamatan Tulungagung menggelar Pawai Kebangsaan Anak dan Ibu yang diikuti 2.000 peserta dari 39 TK yang ada di Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Sabtu, pagi (26/8/2023).
Start di Kantor Bupati Tulungagung di Jl. A.Yani Timur, peserta Pawai Kebangsaan dengan berjalan kaki menuju Jalan Antasari selanjutnya menuju Jl. Jaksa Agung Suprapto dan finish di depan Aloon-Aloon depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tulungagung Jl.Kartini , dengan jalan kurang lebih 1 kilometer.
Pada pukul 07.30 pemberangkatan dilakukan Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Tulungagung Jumrotin, para Kasi, didampingi Ketua Panitia Dyah Tristarini, perwakilan Camat Tulungagung, Ketua PGRI Kecamatan Tulungagung Nursalim, Korwil UKSP, Pengawas, Penilik dan Ketua Himpaudi Kecamatan Tulungagung.
Pagi itu, suasana kota Tulungagung sangat terasa di sepanjang jalan yang dilintasi pawai dipenuhi penonton yang ingin menyaksikan dan mengabadikan moment penting bagi anak-anak TK yang mengekspresikan cintai tanah air dengan busana adat Nusantara dan busana Profesi.
Walau harus berjalan kaki, tidak tampak Lelah, tapi justru suasana kegembiraan dari peserta pawai yang tampak cantik dan tampan menggunakan busana adat seperti seorang putri dan pangeran.
Menurut Dyah Tristarini, kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan tiap memperingati HUT Kemerdekaan RI ke- 78. Jumlah peserta ada 2.000 anak dan Ibu yang terdiri dari Komite sekolah, yang berasal dari 39 TK se Kecamatan Tulungagung.
Dyah juga Ketua IGTKI Kecamatan Tulungagung ini, juga mengungkapkan kenapa pada tahun ini, peserta yang terdiri dari anak-anak TK saat Pawai Kebangsaan kali ini harus berjalan kaki.
“ Alasannya karena masalah biaya dan juga adanya kesepakatan bersama. Kami menyadari pasca pandemi Covid-19 ditakutkan memberatkan masalah pembiayaan,” kata Dyah yang juga sehari-hari menjadi Kepala TK Negeri Satu Atap Jepun 1.
Dengan penuh rasa syukur Dyah Tristarini, berkata,” Alhamdulillah penyelenggaraan acara berjalan lancar, walaupun sempat khawatir turunnya hujan.”
Saat ditanyakan untuk agenda tahun depan, apa yang diharapkan dari panitia kepada Bupati Tulungagung?
Jawab Dyah, “Sebenarnya kami sudah dibantu selama ini, untuk selanjutnya minta lebih baik bantuan sarana dan prasarananya, karena tahun depan kami akan melibatkan seluruh wali murid, ibu dan anak 100 persen, kalau tahun ini masih berapa persen saja.”
Seorang peserta Pawai Kebangsaan Anak dan Ibu bernama Nur Rahma (4) tampak senang dan tidak kelelahan ketika sampai di garis finish Aloon-aloon Tulungagung. Gadis cilik yang berbusana adat Jawa ala Putri Keraton ini selalu tebar senyum.