TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Mayoritas penderita HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung disebabkan karena faktor perilaku seks yang menyimpang. Hal itu disampaikan oleh Pengelola Program HIV IMS Dinkes Tulungagung Candra Idawati,SKM, pada (5/8/2023) di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Ia menambahkan, seperti diketahui, kasus aktif orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung bertambah 156 orang sepanjang tahun 2023. Sehingga total, ada 3.537 kasus yang tercatat berada di Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2006.
“Dari data didominasi penderita ada di usia produktif dari 25 sampai 49 tahun,sedangkan untuk jenis kelamin hampir sama 55 persen laki-laki, 45 persen perempuan” katanya.
Masih kata Chandra, kalau kita bicara kasus HIV/AIDS karena ini tidak bisa sembuh jadi kita komulatif sejak tahun 2006 sampai tahun 2023 bulan Juni ini ada sekitar 3.537 kasus, untuk temuan kasus di tahun 2023 ada 156 sampai bulan juni kemarin.
“Imbauan kepada masyarakat untuk mencegah penularan HIV/AIDS yaitu dengan melakukan hubungan seks yang aman, tidak berganti-ganti pasangan, hindari narkoba dengan penggunaan jarum suntik secara bersama,” kata dia pula.
Selain itu, pihaknya juga melakukan edukasi kepada kelompok berisiko yang rentan terhadap penyakit tersebut serta pentingnya berobat bagi yang sudah sakit.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk khususnya remaja agar menghindari pergaulan bebas seperti seks bebas.
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.