TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – sistem Zonasi pada tahun ini nampaknya mengalami banyak perubahan dari tahun sebelumnya , sebab moment Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)tahun lalu sistem zonasi terkesan kaku.
Ditemui di kantornya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara menjelaskan, pihaknya sudah melakukan evaluasi atas adanya sistem zonasi yang terkesan kaku, evaluasi tersebut diperlukan lantaran terkesan kaku.
Seperti contohnya pada tahun kemarin Zonasi di Rejoagung anak – anak sulit masuk di SMP 1 Kedunngwaru, hal tersebut karena wilayah Desa yang diharuskan masuk ke SMP 2 dan SMP 3 Kedungwaru, jika dilihat kedekatan memang cenderung lebih dekat ke SMP 1 Kedungwaru.
Atas kesulitan sistem zonasi tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung memberikan pelanggaran atau Fleksibilitas yang mana untuk siswa yang berdomisili di wilayah sekitar SMP 1, 2 dan 3 bisa memilih sekolah yang diinginkan.
“Jadi tidak kaku di satu sekolah, akan tetapi bisa memilih sekolah lain, sesuai kedekatan tempat tinggal, atau disekolah lain yang masih satu kecamatan sesuai minat,” Jelas Rahadi Puspita, Rabu, (3/5/2023).
Tak hanya diwilayah Kecamatan Kedungwaru, ada juga kasus yang sama di Wilayah Kecamatan Campurdarat, atas kekakuan Sistem Zonasi tersebut, pihaknya sudah menetapkan dan memberikan kelonggaran, hal tersebut dilakukan agar sekolah lain juga bisa membagi jumlah pendaftaran siswa didik baru.
Penyebab utamanya lantaran ada sekolah ditingkatkan SD yang memang minim siswa, yang mana pihaknya mengambil langkah untuk dimerger dengan sekolah lain, untuk memenuhi jumlah siswa tersebut pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada sekolah – sekolah untuk tetap berinovasi agar pihak menarik minat siswa untuk bersekolah di sekolahan tersebut.
Pihaknya kini juga telah mengevaluasi bahwa masyarakat lebih memilih menyekolahkan anaknya di Madrasah, yang mana membuat minat sekolah di SD menjadi minim.
“Pihaknya mengimbau agar SD bisa berinovasi agar SD bisa membuat program seperti madrasah agar minat siswa untuk bersekolah di SD meningkat, “ungkapnya (agp)