Kuota Membeludak, PlayOn Gayeng 2025 Jadi Magnet Baru Tulungagung

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Ribuan peserta memadati kawasan GOR Lembupeteng, Tulungagung, Minggu pagi (23/11/2025), saat Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo bersama Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mengibarkan bendera start ajang PlayOn Gayeng 2025, fun run yang digelar sebagai rangkaian perayaan Hari Jadi Jawa Timur ke-80.

Panitia awalnya menyiapkan kuota 5.000 peserta, namun antusiasme publik melampaui perkiraan hingga hampir 6.000 orang. Lonjakan ini menjadi indikator tingginya minat masyarakat sekaligus bahan evaluasi untuk penyempurnaan teknis pada pelaksanaan berikutnya.

Rute lari membentang dari GOR Lembupeteng menuju barat, turun ke wilayah Desa Bendo, Kecamatan Gondang, lalu berbelok ke timur melewati Kelurahan Kedungsuko dan tepian Sungai Ngrowo. Peserta kemudian diarahkan kembali melalui Jembatan Lembupeteng menuju garis akhir. Kombinasi persawahan, perkampungan, dan ruas jalan nasional menghadirkan pengalaman berbeda dengan kebutuhan pengamanan ekstra.

Bupati Gatut Sunu menyampaikan apresiasi kepada DPRD Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang memilih Tulungagung sebagai tuan rumah. Ia menilai, kegiatan ini tidak hanya mendorong minat olahraga, tetapi juga membuka ruang pergerakan ekonomi daerah.

“Dengan ribuan peserta dari berbagai daerah, ekonomi lokal bergerak. UMKM dan hotel-hotel merasakan efeknya,” ujar Gatut.

Meski demikian, data mengenai capaian ekonomi masih menunggu rilis resmi panitia maupun pemerintah daerah.

Sebagai bentuk penghargaan, panitia membagikan sejumlah hadiah menarik, termasuk dua paket ibadah umrah yang berhasil dibawa pulang peserta asal Tulungagung dan Kediri. Acara penutup semakin semarak dengan makan pecel pincuk bersama, ikon kuliner khas yang menjadi daya tarik tambahan.

Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan kerja bersama DPRD Jatim, Pemerintah Provinsi, dan Pemkab Tulungagung. Ia membuka peluang menjadikan PlayOn Gayeng sebagai agenda tahunan, dengan catatan adanya peningkatan kesiapan fasilitas umum dan manajemen peserta.

Respons positif masyarakat menjadi modal penting untuk keberlanjutan program. Tantangannya kini adalah memastikan penyelenggaraan berikutnya lebih terukur, baik dari sisi teknis maupun manfaat bagi kesehatan warga, ekonomi lokal, dan promosi wisata daerah.

Jurnalis: Pandhu
Editor: Arief Gringsing