160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Aksi Gayatri Jilid 2 di Tulungagung: Warga Desak Transparansi, Ban Dibakar di Depan DPRD

Demonstran Aliansi Gayatri didepan gerbang kantor DPRD Kabupaten Tulungagung dengan pengamanan ketat, Senin(6/10/2025).

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Ratusan warga Tulungagung kembali memenuhi halaman depan Gedung DPRD, Senin (6/10/2025). Mereka menggelar aksi damai bertajuk Gayatri Jilid 2, sebagai bentuk desakan terhadap transparansi dan penegakan hukum di daerah.

Aksi yang dikawal ketat aparat keamanan itu berlangsung tertib meski sempat diwarnai pembakaran ban bekas di depan gedung dewan. Asap hitam membumbung menjadi simbol kekecewaan masyarakat atas berbagai persoalan yang dinilai belum tertangani serius oleh pemerintah daerah.

Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo temui massa demonstran Gayatri

Meski sempat memanas, situasi tetap terkendali. Sejumlah pejabat daerah, di antaranya Bupati Tulungagung Gatut Sunu, Ketua DPRD, Kapolres, Sekda, dan beberapa pimpinan OPD turun langsung menemui massa dan berdialog terbuka.
“Pemerintah daerah terbuka terhadap aspirasi masyarakat. Semua masukan akan menjadi bahan evaluasi kami untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan,” tegas Bupati Gatut Sunu di hadapan peserta aksi.

Salah satu orator aksi, Totok Cakra, menyoroti minimnya transparansi dalam pengelolaan anggaran Dinas Pendidikan.

750 x 100 AD PLACEMENT

Sorotan lain datang dari Dardiri, aktivis lingkungan, yang menilai aparat penegak hukum belum bertindak tegas terhadap maraknya aktivitas galian C ilegal di wilayah Tulungagung. Ia bahkan memberi tenggat waktu 14 hari kepada DPRD untuk memberikan klarifikasi atas dugaan pembiaran kasus tersebut.

Dari sisi lingkungan, warga Sukowidodo membawa isu banjir dan pengelolaan sungai. Mereka menyoroti dugaan pembelian lahan oleh Kepala Desa setempat yang dikaitkan dengan rencana proyek jalan tol. Warga menuntut transparansi proses sertifikasi tanah di sisi timur sungai yang dinilai belum jelas.

Selain itu, Yudi, perwakilan warga lainnya, menyoroti belum optimalnya pengelolaan Penerangan Jalan Umum (PJU), meski anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah mencapai miliaran rupiah.
Aksi yang berlangsung hampir tiga jam itu ditutup dengan doa bersama dan penegasan komitmen masyarakat untuk terus mengawal kebijakan publik secara damai.
“Kami tidak ingin anarkis. Kami hanya ingin pemerintah lebih terbuka dan tegas dalam menegakkan aturan,” ujar seorang peserta aksi.
Dengan jalannya aksi yang tetap tertib dan komunikatif, Gayatri Jilid 2 menjadi cermin partisipasi publik yang semakin matang dalam mengawal tata kelola pemerintahan di Tulungagung.

Jurnalis tim HN
Editor Tanu

750 x 100 AD PLACEMENT

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !