
TULUNGAGUNG , HARIAN-NEWS.com – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 5 Tulungagung tahun ajaran 2025/2026 akan menjadi bekal awal penting bagi siswa baru dalam membangun karakter, kedisiplinan, dan rasa kebersamaan.
Selama tiga hari pelaksanaan, pendekatan edukatif dan menyenangkan diterapkan secara konsisten, sejalan dengan arahan Kemendikbud Ristek.
Mengusung tema “MPLS Ramah”, kegiatan ini dirancang tanpa unsur kekerasan atau perpeloncoan. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Maryono, S.Pd., mengatakan bahwa seluruh rangkaian MPLS ditujukan agar siswa merasa diterima dan nyaman dalam beradaptasi di lingkungan baru.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang menyenangkan sejak hari pertama. Guru, OSIS, dan pemateri kami libatkan dalam menciptakan suasana yang ramah dan edukatif,” ujarnya.
Tahun ini, sebanyak 116 siswa baru terbagi ke dalam empat kelas. Mereka mendapatkan berbagai materi pengenalan dan pembentukan karakter sejak hari pertama.
Isi Materi Bernilai Edukasi dan Pencegahan Risiko
Hari pertama diisi dengan materi Wawasan Wiyata Mandala, metode belajar efektif, dan pembekalan karakter oleh guru Bimbingan Konseling. Tujuannya, agar siswa memahami ritme pembelajaran jenjang menengah pertama sekaligus mengenali nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab.
Pada hari kedua, edukasi hukum dan keselamatan diberikan oleh pihak kepolisian, termasuk larangan mengendarai sepeda motor bagi siswa SMP.
Siswa juga dikenalkan pada bahaya tindakan tidak jujur dan manipulasi data dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pencegahan dini terhadap perilaku korupsi.
BNN: Kenali dan Tolak Narkoba Sejak Dini
Materi krusial lainnya datang dari Badan Narkotika Nasional (BNN), yang memberikan penyuluhan tentang jenis-jenis narkoba, dampaknya, serta strategi menolaknya. Edukasi ini dikemas dengan visual dan contoh kasus yang mudah dipahami siswa.
“Usia SMP rentan terhadap pengaruh negatif. Maka, penting bagi siswa mengenal bahaya narkoba sejak dini,” kata Maryono.
Hari Ketiga: Bangun Kekompakan Lewat Game dan LBB
Penutupan MPLS difokuskan pada latihan baris-berbaris dan permainan kelompok yang menekankan kerja sama, komunikasi, dan kekompakan tim. Aktivitas ini menjadi media latihan karakter yang aplikatif dan menyenangkan.
Maryono menambahkan, MPLS ramah ini mendapat respons positif dari siswa dan dipandang sebagai langkah awal yang efektif dalam membangun iklim sekolah yang sehat, suportif, dan berkarakter.
Sosialisasi UU Tipikor: Siswa Dibekali Pemahaman Antikorupsi Sejak Dini
Dalam rangkaian hari kedua MPLS Ramah, jajaran Polsek Kota Tulungagung turut hadir memberikan sosialisasi mengenai Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Siswa dikenalkan pada bentuk-bentuk tindakan koruptif dalam kehidupan sehari-hari, seperti kecurangan dalam tugas sekolah, pemalsuan data, hingga tidak jujur dalam kompetisi. Tujuannya, agar siswa mampu memahami bahwa nilai kejujuran dan integritas harus dibangun sejak dini.
Petugas dari Polsek Kota menekankan bahwa meskipun korupsi kerap diasosiasikan dengan pejabat publik, praktik-praktik kecil yang melanggar kejujuran juga merupakan bagian dari perilaku koruptif yang harus dihindari.
“Melalui pengenalan UU Tipikor, kami ingin membentuk kesadaran hukum sejak bangku SMP. Harapannya, siswa tumbuh sebagai generasi yang bersih, jujur, dan bertanggung jawab,” ujar salah satu petugas yang memberi penyuluhan.
Pemaparan dilakukan secara interaktif dengan simulasi kasus dan diskusi kelompok, sehingga materi hukum yang berat bisa dipahami dengan lebih ringan oleh peserta didik.
Jurnalis: Pandhu
Editor: Tanu Metir