160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Pucung Lor dan Boyolangu pilot Project Koperasi Desa Merah Putih, 2.168 Pengurus se Tulungagung Siap Dilantik

Koperasi Desa Merah Putih ; FotoDr. Slamet Sunarto, M.Si, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kabupaten Tulungagung.

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Semangat membangun ekonomi kerakyatan terus digaungkan Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, program unggulan bertajuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) siap diluncurkan secara nasional pada 19 Juli 2025 mendatang.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 2.168 pengurus dari 271 koperasi desa akan dikukuhkan secara serentak sebagai langkah awal menuju penguatan kelembagaan ekonomi berbasis komunitas lokal.
“Karena jumlah pengurus sangat banyak, maka pengukuhan akan dilakukan secara kolektif. Yang diundang adalah perwakilan Ketua Pengurus dan Ketua Pengawas saja,” ujar Dr. Slamet Sunarto, M.Si, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tulungagung, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/7/2025).

Menurut Slamet, pelantikan massal ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk penghargaan atas kerja keras seluruh pihak—mulai dari camat, kepala desa, notaris, hingga jajaran OPD terkait—yang telah bergotong-royong mewujudkan lahirnya KDMP di seluruh desa dan kelurahan.

750 x 100 AD PLACEMENT

Empat Tahapan Penting KDMP: Rinci, Terukur, dan Berkelanjutan
Pengembangan Koperasi Merah Putih dirancang melalui empat tahapan linimasa.
1. Maret–Juli 2025 menjadi masa pembentukan koperasi.
2. Agustus–Oktober 2025 fokus pada pengembangan unit usaha.
3. November–Desember 2025 diarahkan untuk monitoring dan evaluasi menyeluruh.
4. Tahun 2026 dan seterusnya, menjadi masa pematangan dan ekspansi berkelanjutan.

“Secara administratif, seluruh koperasi sudah rampung 100 persen. Saat ini kami fokus pada penguatan unit usaha dan menjalin kerja sama strategis, terutama dengan sektor perbankan,” jelas Slamet.

Sinergi dengan Bank Himbara, Kunci Sukses Permodalan
Dalam implementasinya, KDMP akan dikembangkan sebagai koperasi produktif, bukan sekadar simpan-pinjam. Salah satu mitra strategis yang disasar adalah Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).
“Dana awal dari anggota memang terbatas. Maka kami dorong koperasi untuk menyusun proposal bisnis yang matang agar bisa mengakses pembiayaan dari bank Himbara,” ungkap Slamet.

Usaha-usaha seperti gudang LPG, kios pupuk bersubsidi, hingga layanan kesehatan desa menjadi contoh unit bisnis potensial yang akan ditawarkan ke pihak perbankan.

750 x 100 AD PLACEMENT

Kementerian Keuangan sendiri, menurut Slamet, tengah menyiapkan regulasi pembiayaan koperasi desa yang lebih adaptif dan sesuai kondisi di lapangan.

Boyolangu dan Pucung Lor Jadi Pilot Project KDMP
Sebagai langkah awal, dua desa di Tulungagung—Boyolangu dan Pucung Lor—ditetapkan sebagai proyek percontohan.

Kedua desa ini akan menjalankan sedikitnya tujuh unit usaha koperasi, meliputi sektor pertanian, perikanan, peternakan, sembako, hingga layanan apotek dan poliklinik.

Namun, Slamet menegaskan bahwa jenis usaha koperasi akan disesuaikan dengan potensi masing-masing desa.
“Kami tidak ingin semua desa harus punya apotek atau poliklinik. Tidak semua wilayah punya kebutuhan yang sama. Jadi pendekatannya lebih fleksibel dan realistis,” ujarnya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Langkah Nyata Menuju Desa Mandiri dan Sejahtera
Program KDMP bukan sekadar penguatan kelembagaan koperasi. Lebih dari itu, ini adalah bagian dari strategi besar menuju ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan penanggulangan kemiskinan berbasis komunitas.

Dengan spirit gotong royong dan dukungan lintas sektor, KDMP diharapkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi baru dari desa untuk Indonesia.

Jurnalis: Pandhu
Editor: Tanu Metir

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !