TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – – Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengapresiasi organisasi Harmoni Riset Center (HRC) dengan aksi Tulungagung Pro Iklim untuk menciptakan lingkungan hidup yang harmoni.
“ Kami pemerintah Kabupaten Tulungagung mengapresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya, serta tak lupa mengucapkan terima kasih pada Harmoni Riset Center sebagai organisasi penggerak sosial dan stakeholder lainnya terkait atas kepedulian terhadap kelestarian alam, dengan menyelenggarakan kegiatan reboisasi ini,” kata Bupati.
Lebih lanjut Bupati Tulungagung menjelaskan, dengan semangat reboisasi ini kita jadikan di wilayah selatan Tulungagung menjadi pro iklim.
Tamu undangan
Dengan penanaman pohon kembali, sehingga manfaat dari reboisasi itu, sebenarnya mencegah terjadinya erosi tanah, yang bisa disebabkan pengaruh dari angin maupun air hujan secara terus-menerus. Selain itu, guna melestarikan kesuburan tanah dan bisa dijadikan sebagai lahan pertanian, disamping menjaga struktur tanah agar tidak rusak.
Bupati Tulungagung mengharapkan,” Setelah penanaman pohon bukan hanya sekedar seremonial dan sesaat saja, namun hal paling penting adalah dijaga dan dipelihara, serta menjadi tanggungjawab semua seluruh lapisan masyarakat.”
Ucapan terimakasih dari Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar Teguh Jati Waluyo disampaikan pada Harmoni Riset Center yang telah menggagas kegiatan reboisasi tersebut.
Menurut Teguh Jati W, dengan kegiatan roboisasi Tulungagung Pro Iklim menuju lingkungan hidup yang selaras dan mengembalikan fungsi hutan agar terbentuk ekosistem.
“ Dengan ekosistem yang baik secara tidak langsung kita telah mendukung adanya “pabrik oksigen,” katanya.
Penyerahan bibit pada relawan
Acara yang digagas dengan tema “ Dengan Semangat Reboisasi menuju Tulungagung Pro Iklim untuk Lingkungan yang Harmoni” itu berlangsung pada Jum,at (24/12/2021) di Lahan Perhutani Petak 106 D dengan luasan 16 hektar. Dan di sirip jalan Jalur Lingkar Selatan(JLS), Simpang tiga JLS ke arah Pantai Brumbun, Desa Ngrejo, Kecamatan Tunggunggunung, Kabupaten Tulungagung.
Dengan jumlah bibit sebanyak 5.000 bibit dengan berbagai jenis bibit kayu; mauni, mangir, trembesi, sengon, cendana, kemiri, mentega, serta bibit buah-buahan: alpukat aligator, jambu citra, cengkeh dan lainnya.
Menurut Laporan Ketua Panitia Abdul Wahid, kegiatan itu digagas berawal dari rasa keprihatinan dan hasil kajian Harmoni Riset Center untuk menghijaukan kembali hutan yang gundul di kawasan Tulungagung selatan dan menggagas keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat (relawan) yang peduli pada Tulungagung Pro Iklim menuju lingkungan hidup yang harmoni.
“Relawan yang terlibat aktif aksi reboisasi di antaranya dari mahasiswa pecinta alam UBHI, Unita, SMKN 2 Boyolangu, SMK Veteran, Ponpes Al Azhaar, HIPAKAD, Gorup Goes Besole, Sogantara, Anshor, LMDH, LP2NU, Grup motor dan masyarakat sekitar lahan,” katanya.
Abdul Wahid yang akrab disapa Gus Wahid itu juga menyampaikan kegiatan itu merupakan kegiatan besama antara Harmoni Riset Center, Pemerintah Kabupaten Tulungagung, BAZNAS Tulungagung, Perhutani KPH Blitar dan LMDH Agro Teras.
Sementara itu Ketua HRC, DR.Sunjoto menjabarkan tentang reboisasi dan harapan segera terwujudnya Perjanjian Kerjasama antara Perhutani KPH Blitar, Harmoni Riset Center dan LMDH Agro Teras.
Tak lupa DR. Sunjoto menyampaikan terima kasih pada Bupati Tulungagung, ADM KPH Kediri, BAZNAS Tulungagung, Kepala Proyek JLS, dan seluruh pihak yang telah terlibat mendukung terlaksananya kegiatan reboisasi, baik material maupun non material.


Hadir dalam kegiatan ini Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM, Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, SE, Jajaran Forkopimda Kabupaten Tulungagung, Adm Perhutani KPH Blitar Teguh Jati Waluyo dan jajaran, Ketua BAZNAS KH. Syamsul Umam (Gus Syamsul), Pengawas Proyek JLS Munir, para kepala dinas OPD Kabupaten Tulungagung, Rektor UBHI, Pengasuh Ponpes Al Azhaar KH. Imam Mawardi Ridlwan, Forkopimca Besuki, Tanggunggunung, Asper BKPH Campurdarat Komari, Mantri Puguh, para mandor hutan, Kepada Desa Ngrejo, Kepala Desa Besuki, Ketua LMDH Agro Teras Gayas, relawan pegiat lingkungan.
(tim/red)