TULUNGAGUNG, HARIAN- NEWs.com – Puskesmas Sendang meningkatkan skill pelayanan kesehatan kades Posyandu, Desa Nglurup, Kecamatan Sendang pada tanggal 24-25 November 2024.
Para kader Desa Nglurup memperoleh bimbingan teknis terkait pelayanan di Posyandu. Seluruh kader sangat antusias dalam memperoleh pengarahan.
Puskesmas Sendang mempersiapkan 25 keterampilan kader dengan memberikan pembinaan secara terus-menerus. Hal ini dilakukan agar kader mampu menguasai segala keterampilan untuk memberikan layanan kepada masyarakat.
Selaras dengan kebijakan Kementerian Kesehatan RI yang akan memfokuskan pelayanan kesehatan ke arah pencegahan atau promotif-preventif.
Langkah ini ditempuh melalui transformasi kesehatan pilar pertama terkait layanan primer. Terdapat enam pilar transformasi kesehatan yang diinisiasi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yaitu Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan. Transformasi layanan primer akan fokus di Puskesmas dan Posyandu.
Transformasi Layanan Primer adalah penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi serta dilakukan dengan pendekatan strategi integrasi layanan primer, pemberdayaan masyarakat, dan kerjasama multisektor. Tranformasi layanan primer yang saat ini sedang diujicobakan menerapkan konsep kewilayahan, di mana sistem layanan kesehatan primer pada level kecamatan menjadi tanggung jawab Puskesmas, sedangkan pada level desa, layanan kesehatan diselenggarakan di Posyandu. Dalam implementasinya, transformasi layanan kesehatan primer difokuskan pada pendekatan siklus hidup dengan penguatan pada upaya promotif dan preventif, serta mendekatkan layanan kesehatan melalui Posyandu yang tersedia hingga ke tingkat Dusun/RT/RW.
Agar pelayanan promotif dan preventif di Posyandu dapat berjalan sesuai standar untuk memberikan layanan seluruh siklus hidup, maka diperlukan peningkatan sumber daya, baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta didukung oleh anggaran yang memadai.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan menetapkan 25 keterampilan dasar yang harus dimiliki kader kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Posyandu, yang terdiri dari pelayanan kesehatan bayi dan balita; pelayanan kesehatan ibu hamil, nifas, dan menyusui; pelayanan kesehatan remaja; pelayanan usia produktif dan lansia; serta pengelolaan Posyandu.
Adapun kegiatan yang dilakukan kader adalah membaca grafik status pertumbuhan dan perkembangan, pencatatan dan pelaporan di Posyandu, skrining deteksi dini obesitas (pengukuran TB, BB, dan LP), deteksi hipertensi (tensimeter), tes tajam penglihatan, tes tajam pendengaran, deteksi dini diabetes melitus, deteksi PPOK, deteksi kesehatan jiwa, deteksi TBC, dan deteksi geriatri. Diharapkan dengan kegiatan ini, kader dapat memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat.