
Foto, Soeroto, S.Sos., M.M.,Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tulungagung. (Pandhu).
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com– Ribuan guru honorer di wilayah R3 Tulungagung masih bergelut dengan ketidakpastian terkait status kepegawaian mereka dalam skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Proses seleksi tahap kedua sedang berlangsung, namun belum menjawab sepenuhnya keresahan para tenaga honorer.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tulungagung, Soeroto, mengatakan bahwa pelaksanaan kebijakan ini sepenuhnya mengikuti arahan pemerintah pusat. “Untuk P3K, ada yang sudah masuk database dan telah bekerja selama dua tahun. Mereka bisa mengikuti tes tahap pertama yang sudah selesai, dan tahap kedua akan dimulai April hingga Mei,” jelas Soeroto, Selasa (18/3/2025).
Dari seleksi tersebut, sebanyak 88 tenaga honorer akan diterima sebagai P3K. Sisanya, yang tidak lolos seleksi, tetap menjadi tenaga paruh waktu sesuai kebutuhan instansi daerah masing-masing, asalkan memenuhi persyaratan.
Ketimpangan gaji menjadi persoalan serius bagi para tenaga honorer yang tidak lolos seleksi. Soeroto mengakui bahwa gaji tenaga paruh waktu masih bergantung pada kemampuan keuangan daerah, dengan jumlah bervariasi antara Rp750 ribu hingga Rp1 juta.
“Sejak awal, mereka sudah memahami konsekuensi pekerjaan ini. Namun, pemerintah daerah berkomitmen mempercepat pengangkatan sesuai kemampuan keuangan,” tambahnya.
Untuk memberikan peluang lebih besar dalam seleksi P3K, BKPSDM Tulungagung bekerja sama dengan BKPSDM Jawa Timur menghadirkan program pelatihan dan sosialisasi seperti ASN Belajar yang dapat diakses secara gratis setiap hari Kamis.
Soeroto mengimbau agar guru honorer tetap sabar dan menjalankan tugas dengan semangat. “Selama rekrutmen terus ada setiap tahun, peluang selalu terbuka. Yang penting, tetap tingkatkan kompetensi,” tutupnya.
Meski berat, guru honorer di Tulungagung kini berharap kebijakan pemerintah benar-benar berpihak kepada kesejahteraan mereka, di tengah tantangan fiskal yang dihadapi daerah.
Jurnalis ,: Pandhu
Editor. : Tanumetir