TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Imbauan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung tentang pengendalian penyebaran virus dengue yang ditularkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), direspon positif dan ditindaklanjuti oleh seluruh jajaran PKM hingga ke desa – di wilayah Kabupaten Tulungagung.
“Kami masih fokus pada pengendalian dan penanganan intensif melalui gerakan pengasapan dan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” kata Didik Eka selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Dari bulan Januari – hingga bulan Februari terjadi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung. Bahkan sampai ada korban meninggal dua orang.
Namun demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah, meskipun jumlah penderita DBD.
“Memang terjadi lonjakan (kasus), namun kami belum akan menetapkan status KLB,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Selasa, (14/3/2023).
Lebih lanjut, Didik menjelaskan, banyaknya temuan pasien positif DBD ini dipicu oleh perubahan cuaca yang terjadi saat ini dari kemarau ke hujan. Apabila masyarakat tidak diwaspadai, jumlah pasien diperkirakan terus bertambah.
Gerakan PSN tampak di Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, para ketua RT bersama warga aktif keliling mengiimbau warga agar aktif memantau kamar mandi ataupun tempat-tempat yang ada genangan airnya.
“Tolong, diawasi kamar mandinya apa- ada jentik-jentiknya,” kata salah satu Ketua RT yang saat itu mendatangi rumah warga.
Masih kata Didik Eka, Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) PSN adalah sebuah gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus terdiri dari :
Sedangkan untuk Plus-nya, kegiatan pencegahan DBD lainya bisa dilakukan seperti :
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain- lain.