
Oleh : Mawardi Abu Thoriq
SURABAYA, HARIAN- NEWS.com – Lembaga pendidik tertua di negeri kita adalah pondok pesantren. Ciri khasnya adalah semua murid diasramakan, dijadikan keluarga para pengasuhnya, dan sebagai teman para pendidiknya. Pendidik yang memadukan khidmad, ilmu dan spiritual serta emosional. Para santri diajak bermasyarakat. Dilibatkan dalam kegiatan masyarakat. Inilah keunggulan pondok pesantren yang kemudian di era modern ini, sistemnya telah diadupsi oleh lembaga formal.
Para santri yang sudah selesai menimba ilmu, rata-rata mengabdikan ilmunya. Belajar dan mengajar di masyarakat. Bahkan tidak sedikit, mereka juga menjalankan tugas dari kyai. Dan atau merintis pesantren sendiri. Antar alumni selalu menjalin koordinasi dan komunikasi. Mereka menggelar kegiatan bersama dalam bentuk liwetan. Kemudian mereka membentuk katan Keluarga Alumni (IKA) atau Himpunan Keluarga Alumni atau nama lainnya.
Di Pesantren Sepuh Roudlotul Qur’an (PSRQ) Selopanggung Semen Kediri para Pengurus IKA PPRQ Tlogoanyar Lamongan bermusyawarah, pada Sabtu (19/4/2025) dengan tema “bagaimana langkah dan upaya membangkitkan para alumni berkhidmad saklawase pada pesantren?” Menurut pendiri dan pengasuh PSRQ, DR. KH. Gus Ali Arifin sebaiknya para alumni dikenakan manfaat, fungsi, dan peran alumni untuk pesantren. Dan sebaiknya jika ada informasi ke alumni tidak membahas dana. Kadang para alumni ada yang kurang respon jika diajak membahas dana. Sebaiknya membahas kegiatan bersama untuk para alumni saja.
“Ikatan Keluarga Alumni (IKA) merupakan wadah untuk mempererat hubungan alumni dengan masyayich pesantren,” tutur Gus Fin.
Udara pegunungan Wilis Kediri yang dingin menjadikan musyawarah semangat dan saling memberi gagasan. Hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Organisasi alumni wujud nyata bakti dan khidmad santri setelah purna. Para alumni bersama rekan-rekan lama membangun kekeluargaan dan solidaritas untuk almamaternya.
2. Menghidupi koordinasi perwilayah agar para alumni ada kemudahan membangun jejaring alumni (networking). Hampir semua pesantren sudah memiliki tradisi ini dengan dimanfaatkan untuk mengaji alumni ke para masyayich pesantren. Jejaring yang dibangun pesantren sangat profesional. Ada struktur di masing-masing wilayah. Para pengurus IKA dilantik dan diberi SK oleh pesantren. Karena itu diperlukan pendataan alumni di masing-masing wilayah.
3. Para IKA PPRQ bersepakat untuk saling berbagi ke para alumni muda agar mereka dapat terlibat aktif. Dalam forum alumni tidak lagi ada jarak anggota tua dan muda. Dan tidak ada pembahasan profesi, jabatan apalagi harta. Di forum alumni semua menjadi santri lagi.
4. IKA untuk melestarikan identitas kita sebagai santri saklawase.
5. IKA pesantren dapat sebagai penyelenggaraan kegiatan kemasyarakatan. Hal ini sekaligus untuk memberdayakan para alumni. IKA pesantren akan memberi dukungan para alumni yang sedang pengembangan pesantren, dan dakwah.
IKA Pesantren berperan kekemasyarakatan. Peran strategis ini akan menghasilkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat baik terkait dakwah, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
IKA pesantren selalu bahagia dan mulia menjadi bagian kerja dakwah pesantren. Mereka akan selalu melibatkan diri untuk pengembangan pesantren. Inilah sejatinya para santri memahami asal usul perjalanan hidupnya. Semoga kita menjadi santri saklawase.
Penulis : Alumni PPRQ Tlogoanyar Lamongan angkatan 1985, dan saat sebagai Pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur