160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Fokus Perkebunan Trenggalek: Kopi, Kelapa, dan Kakao Jadi Andalan Pertumbuhan Ekonomi

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek, Imam Nurhadi, SP, M.Agr,

HARIAN-NEWS.com – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek menempatkan tiga komoditas unggulan—kopi, kelapa, dan kakao—sebagai fokus utama pengembangan perkebunan daerah. Kebijakan ini dinilai sejalan dengan potensi lokal sekaligus peluang pasar global.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek, Imam Nurhadi, SP, M.Agr, menyebutkan bahwa lonjakan harga kopi dunia akibat dampak fenomena El Niño Gorila tahun lalu menjadi momentum bagi petani kopi Trenggalek.
“Tanaman kopi dunia rusak parah, dan ini membuat harga kopi melonjak. Kami perkirakan tren ini bisa bertahan hingga 3–4 tahun ke depan,” ujar Imam.

750 x 100 AD PLACEMENT

Kopi Trenggalek dengan Cita Rasa Khas
Untuk menjaga keaslian cita rasa kopi dari wilayah Semulung, Dilem, Dongko, dan Pule, Dinas menyiapkan program pelatihan pembibitan bagi petani. Bibit kopi akan dikembangkan langsung di lokasi agar karakter rasa khas Trenggalek tidak berubah.
“Kalau kita ambil benih dari luar, rasanya bisa berubah. Kami ingin menjaga karakter kopi Trenggalek,” tambah Imam.

Jenis kopi yang kini dikembangkan adalah Robusta, yang dianggap paling sesuai dengan kondisi geografis daerah.

Komoditas Tahunan Lebih Tahan Cuaca
Kepala Bidang Perkebunan, Ir. Susti, menegaskan bahwa pengembangan komoditas tahunan seperti kelapa, cengkeh, kopi, nilam, dan kakao selaras dengan visi-misi Bupati Trenggalek serta RPJMD daerah.

750 x 100 AD PLACEMENT

Menurutnya, tanaman tahunan lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dibanding tanaman semusim seperti tembakau yang belakangan ini kerap gagal panen akibat curah hujan tinggi.
“Tembakau mengalami penurunan luas areal. Petani sudah menanam berulang kali, tapi gagal panen,” ungkap Susti.

Dukungan untuk Kesejahteraan Petani
Selain fokus pada pengembangan komoditas, Dinas juga menyalurkan bantuan sarana dan prasarana, seperti hand traktor, guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Wilayah penghasil tembakau seperti Panggul, Gandusari, dan Karangan tetap menjadi perhatian meski sebagian besar lahannya milik masyarakat. Adapun tanaman tahunan, seperti kelapa dan cengkeh, banyak dikembangkan di lahan Perhutani melalui kerja sama dengan kelompok tani hutan.

Kelapa kini menjadi komoditas terluas karena ketahanannya terhadap hama dan perubahan cuaca, disusul oleh kakao yang mulai mendapat perhatian lebih serius.

Jurnalis Nanang NK
Editor Tanu Metir

750 x 100 AD PLACEMENT

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !