TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung terus menggalakkan upaya pencegahan dan penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC).
Hingga September 2023, Dinkes Tulungagung mencatat, 53 persen dari 100 persen pasien terduga TBC dinyatakan positif dan telah menjalani perawatan. Angka ini masih dibawah target yang seharusnya mencapai 90 persen.
“dari 100 persen yang terduga, kita baru menemukan 53 persen positif dengan target minimal 90 persen,” ungkap Larasati, seorang staf P2 di bidang TBC Dinkes Tulungagung kepada HarianNews.
Masih menurut Laras, sepanjang Januari sampai September, rata-rata penemuan kasus positif TBC lebih dari 100 orang setiap bulannya dan mayoritas usia produktif.
Larasati juga menyoroti pentingnya terapi pencegahan kontak pasien TBC untuk mengurangi risiko penularan dalam satu keluarga.
“Misalnya, dalam satu rumah terdapat satu penderita, terapi pencegahan kontak diberlakukan bagi empat sampai delapan anggota keluarga,” ujarnya pada Senin (18/9/2023).
Selain itu, ia juga menekankan pada masyarakat juga ikut membantu dalam penemuan kasus TBC demi mewujudkan Indonesia bebas TBC ditahun 2050,
“Jika sakit harus segera lapor,” ucap laras dengan tegas.
Sambungnya, TBC dianggap sebagai salah satu masalah darurat kesehatan nasional, dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam penanggulangannya.
“Mari kita bersama-sama berkomitmen memerangi TBC menuju eliminasi TBC pada tahun 2030 di Kabupaten Tulungagung,” ajak Laras, mengakhiri pesannya.