Beras Murah Rp12 Ribu Diserbu Warga, Polres Tulungagung Tambah Stok Hingga 49 Ton

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Warga menyerbu beras murah yang digelar Polres Tulungagung bersama Perum Bulog dalam program Gerakan Pangan Murah. Sejak dibuka Minggu (10/8/2025), beras SPHP seharga Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per kemasan 5 kilogram ludes di berbagai titik distribusi.

Program ini digelar di Mapolres, seluruh polsek jajaran, dan sejumlah lokasi yang telah ditunjuk. Setiap warga hanya boleh membeli maksimal dua bungkus dengan syarat menunjukkan KTP asli. Beras diperuntukkan khusus konsumsi rumah tangga dan dilarang diperjualbelikan kembali.

Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdianto, S.H., S.I.K., M.T.C.P., mengatakan, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Hingga Rabu (13/8/2025), stok yang tersalurkan sudah mencapai 49 ton, melebihi target awal 40 ton yang direncanakan hingga 17 Agustus 2025.
“Di wilayah kota dan Kecamatan Karangrejo, 2 ton beras habis hanya dalam sehari. Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk penambahan stok, dan Alhamdulillah mendapat dukungan penuh agar distribusi tetap lancar,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).

Menurut AKBP Taat, tujuan utama program ini adalah menstabilkan harga beras di pasaran. Semakin banyak beras SPHP beredar, diharapkan harga di tingkat konsumen bisa kembali normal. Ia memastikan, bila harga masih belum terkendali, program akan diperpanjang.

Kapolres juga memberi peringatan keras terkait penyalahgunaan beras SPHP, seperti pengoplosan, repacking, atau penjualan kembali dengan harga lebih tinggi. “Kalau ada yang mengemas ulang, memanfaatkan karungnya untuk merek lain, atau menjual di atas harga resmi, segera laporkan ke polsek terdekat atau Polres Tulungagung,” tegasnya.

Dengan langkah ini, Polres Tulungagung berharap Gerakan Pangan Murah bukan hanya meringankan beban warga, tetapi juga menjadi upaya nyata menekan lonjakan harga beras di daerah.

Jurnalis: Pandhu