Yono, SE, Pengawas Terminal Gayatri Tulungagung, Jawa Timur.
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Terminal Gayatri Tulungagung menjadi pusat layanan transportasi darat yang menghubungkan masyarakat dengan berbagai tujuan strategis seperti Ponorogo, Pacitan, dan Bandara Dhoho Kediri.
Berbagai moda transportasi
disediakan untuk mendukung mobilitas masyarakat, meskipun tantangan ekonomi dan operasional sering menjadi kendala.
Menurut Yono S.E, pengawas satuan pelayanan Terminal Gayatri, masyarakat memiliki beberapa opsi transportasi darat dari terminal ini. Untuk rute Tulungagung-Ponorogo, tersedia layanan Damri Perintis serta operator lokal seperti PO Cendana dan Sari Mulyo.
Damri Perintis berangkat setiap hari pada pukul 12.30 WIB dengan harga tiket Rp18.000.
Sementara itu, rute Tulungagung-Pacitan dilayani oleh Damri KSPM dengan jadwal
keberangkatan pukul 03.30 WIB dan 16.00 WIB. Tarif perjalanan untuk rute ini adalah
Rp21.000 per penumpang.
Untuk masyarakat yang hendak menuju Bandara Dhoho Kediri, terdapat bus Harapan Jaya yang sebelumnya beroperasi setiap pagi pukul 06.30 WIB dan siang hari pukul 12.00 WIB, menyesuaikan dengan jadwal penerbangan. Tiket untuk rute ini dibanderol Rp50.000.
Yono juga menyampaikan, meskipun layanan transportasi ini sangat membantu
masyarakat, khususnya yang membutuhkan akses ke lokasi-lokasi tertentu, secara ekonomi
trayek tersebut tidak selalu memberikan keuntungan bagi operator.
Saat dikonfirmasi alasan buka rute- rute tersebut, Yoni mengungkapkan,” Keberadaan layanan ini tetap dipertahankan demi memenuhi kebutuhan publik.
“Yang namanya kita layanan ya tetap kita operasi, karena kan nggak mungkin tidak ada masyarakat yang membutuhkan transportasi ini. Walaupun sepi, pasti ada yang memanfaatkan layanan tersebut,” ujar Yono.
Keberlanjutan trayek transportasi dari Terminal Gayatri Tulungagung mencerminkan komitmen pemerintah dan pihak terkait dalam memberikan layanan publik yang inklusif.
Meski menghadapi keterbatasan jumlah penumpang, moda transportasi ini tetap menjadi andalan masyarakat, terutama untuk perjalanan ke daerah-daerah terpencil dan fasilitas umum seperti bandara.
Dengan tarif yang terjangkau, layanan ini diharapkan terus mendukung kebutuhan mobilitas masyarakat Tulungagung dan sekitarnya, sekaligus menjadi solusi bagi mereka yang tidak memiliki alternatif transportasi lain.