

TULUNGAGUNG (harian-news.com) – Disaat pandemi Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung meminta masyarakat waspada demam berdarah dengue (DBD), sebab di bulan ini adalah musim pancaroba.
Penyebaran penyakit DBD meningkat seiring dengan curah hujan. Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan mengenali gejala DBD.
Saat ini pemerintah sedang fokus terhadap pademi Covid-19, namun demikian tetap tidak melupakan DBD.
Hal ini diungkapkan Kasi P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka kepada harian-news.com. Menurutnya, DBD yang disebabkan oleh nyamuk dan sangat berhubungan dengan musim. “Ini adalah pergantian musim kemarau, nyamuk bisa berkembang biak sebab masyarakat memiliki kebiasaan menyimpan air di dalam rumah,” paparnya.
Didik juga mengatakan, masyarakat diharapkan rajin melakukan kegiatan pencegahan, sebab DBD merupakan wabah penyakit musiman yang bisa berujung kematian. Karena itulah, dengan melakukan PSN melalui gerakan 3M Plus menjadi salah satu langkah yang efektif dalam meminimalkan penyebaran virus yang dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Ditambahkan Didik Eka, yang dimaksud 3 M disini adalah menguras secara rutin tempat penyimpanan air, menutup barang bekas yang dapat menampung genangan air hujan dan menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas yang memungkinkan dapat menampung air hujan.
Adapun yang dimaksud dengan Plus, lanjutnya, adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. [agp]
Jangan Tampilkan Lagi
Ya, Saya Mau !