![Jurnalis Tulungagung Perkuat Komitmen Kode Etik Jurnalistik di HPN 2025](https://harian-news.com/wp-content/uploads/2025/02/Screenshot_2025-02-11-06-05-05-79_6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7.jpg)
PDAM Tulungagung Tanggap Bencana Atasi Longsor, Pelayanan Konsumen Normal
HARIAN-NEWS.COM (TULUNGAGUNG) – Sikap profesional karyawan Perusahaan Air Mium (PDAM) Kabupaten Tulungagung ditunjukkan saat tanggap bencana longsor di Pagerwojo. Yang mengakibatkan putusnya pipa utama perusahaan milik pemerintah daerah itu.
Diakui oleh Pj.Direktur PDAM Tulungagung Windu Bijantara bencana longsor di Pagerwojo 26 Februari lalu memang memutuskan pipa transmisi utama air baku PDAM sebanyak 6 buah, masing-masing sepanjang 26 meter dengan diameter 40 milimeter.
Menghadapi musim hujan ini Windu sangat optimis sebab, karyawan PDAM adalah tenaga profesional yang sudah tahu apa yang harus dilakukan menghadapi musim hujan seperti sekarang ini.
“Kapasitas memang dibawah, namun masih bisa menopang pelayanan masyarakat, alhamdulillah pelayanan tidak berpengaruh dengan intake cadangan dan dibantu pipa Plosokandang “.
Disampaikan Windu, untuk penanganan bencana dari pipa yang putus akan segera disambung kembali sebab posisi balokan batu sangat besar, maka membutuhkan proses yang sedikit lama,
Sebagai langkah antisipasi, letak pipa akan digeser ketampat yang lebih untuk menghindari kemungkinan adanya longsor susulan.
Atas sikap tanggap bencana dari karyawan PDAM menangani putusnya pipa utama mendapat sambutan positif pelanggan.
Pelanggan Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tulungagung mengapresiasil langkah PDAM dalam melakukan penanganan bencana, ini terbukti dengan air baku perusahaan daerah Air Minum (PDAM) yang berada di aliran Sungai Song ternyata tidak mempengaruhi pelayanan di 16 ribu pelanggannya.
Seorang pelanggan di Kauman bahkan mengatakan debit air yang diterimanya tidak banyak perubahan. “Semua masih normal mas, dan airnya juga masih jernih,” katanya santai.
Hal serupa tampaknya juga dirasakan oleh pelanggan di kecamatan Tulungagung, Sumbergempol, Gondang dan Boyolangu yang kemungkinannya terdampak bencana ini.
Bencana ini memang sempat secara otomatis pasokan 16 ribu sempat terhenti, untuk itu secepat mungkin kami mencari intake (pengambilan air) cadangan paling tidak mampu menopang pelayanan masyarakat dengan bantuan pompa Plosokandang. (ag/bd/red)