

Digitalisasi: Kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada pengurus serta anggota PAKUBANKSA digelar pada Rabu, 12 November 2025, di Bank Sampah Manfaat Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung,
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Di era Society 5.0, digitalisasi telah menjadi kebutuhan penting di berbagai sektor, termasuk dalam pengelolaan bank sampah. Melalui sentuhan teknologi, pengelolaan sampah tidak hanya menjadi lebih efektif dan produktif, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
Semangat inilah yang diwujudkan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung sebagai penerima hibah Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktiristek 2025. Program tersebut menggandeng Paguyuban Pelaku Bank Sampah (PAKUBANKSA) sebagai mitra, untuk membangun sistem rantai pengumpulan sampah terintegrasi demi peningkatan kualitas lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Tulungagung.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah bernilai ekonomi, kurangnya pelatihan diversifikasi produk, serta belum optimalnya pemanfaatan teknologi digital dalam sistem manajemen, pemasaran, dan keuangan bank sampah.
Untuk menjawab tantangan itu, tim PBM UBHI PGRI mengembangkan pendekatan edukatif dan inovatif melalui peningkatan kesadaran (awareness building), penguatan komunitas (community empowerment), sinergi dengan pemerintah (government synergy), serta pengembangan produk unggulan (product innovation).
Salah satu langkah nyata diwujudkan dengan meluncurkan platform digital berbasis web SIPAKUBANKSA, yang berfungsi untuk branding, publikasi capaian kinerja, pemasaran produk olahan, hingga pencatatan administrasi dan keuangan secara transparan.
Kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada pengurus serta anggota PAKUBANKSA digelar pada Rabu, 12 November 2025, di Bank Sampah Manfaat Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung, Pemerintah Desa Bolorejo, pengurus dan anggota PAKUBANKSA, serta tim PBM Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung, Jawa Timur.
“Melalui pelatihan diversifikasi produk unggulan, kami berupaya memaksimalkan potensi dan modal sosial dengan mengedepankan nilai kearifan lokal. Tujuannya, menumbuhkan kesadaran, partisipasi, serta kompetensi anggota PAKUBANKSA agar memiliki mental Sigap dan Bermartabat (SMART),” ujar Dr. Ajar Dirgantoro, M.Pd., Ketua Tim PBM Universitas Bhinneka PGRI.
Dari sisi implementasi teknologi, SIPAKUBANKSA terbukti membawa dampak positif. Platform ini memungkinkan nasabah menerima informasi saldo tabungan secara real time, sementara pengurus bank sampah dapat langsung membuat laporan rugi laba dan rekapitulasi keuangan secara digital.
“SIPAKUBANKSA sangat membantu kami. Semua data kini tercatat cepat dan akurat. Proses rekapitulasi yang dulu memakan waktu kini bisa diselesaikan dalam hitungan menit,” ungkap Agus Susanto, S.Pd., pengurus PAKUBANKSA.
Kemitraan antara UBHIN PGRI dan PAKUBANKSA ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat melalui pengelolaan sampah yang bernilai jual. Digitalisasi menjadi kunci transformasi bank sampah menuju jaringan ekonomi sirkular yang lebih efisien, transparan, dan berkelanjutan — sejalan dengan semangat mewujudkan ekonomi hijau Tulungagung yang mandiri dan bermartabat.
Jurnalis: Pandhu
Editor: Arief Gringsing
Jangan Tampilkan Lagi
Ya, Saya Mau !