
TRENGGALEK, HARIAN-NEWS.com – Upaya peningkatan kapasitas peternak terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Melalui Dinas Peternakan, pelatihan pembuatan pakan silase digelar di Kelompok Tani Parang Makmur, Desa Bangun, Kecamatan Munjungan, pada akhir Agustus lalu.
Kegiatan ini dipimpin langsung Kepala Dinas Peternakan Trenggalek, Drs. Joko Susanto, M.PSDM, bersama Kepala Bidang Bina Produksi dan Usaha Peternakan, Yoyon Harianto. Tujuannya jelas: membekali peternak dengan keterampilan baru agar lebih mandiri dalam penyediaan pakan ternak.
Silase, sebagaimana dipaparkan dalam pelatihan, merupakan metode pengawetan hijauan segar seperti rumput, leguminosa, atau tebon jagung. Proses ini dilakukan dengan mencampurkan 90 persen hijauan segar dan 10 persen pakan konsentrat seperti bekatul, pollard, atau tepung ketela, kemudian difermentasi dalam kondisi anaerob (kedap udara).
Setelah minimal 21 hari, silase siap digunakan sebagai pakan berkualitas yang bisa disimpan dalam waktu lama.
“Dengan silase, peternak tidak perlu repot mencari rumput setiap hari. Cadangan pakan sudah tersedia dan siap diberikan kapan saja,” jelas Joko Susanto.
Selain sebagai solusi pakan, silase juga memiliki nilai ekonomi. Di pasaran, produk ini sudah diperjualbelikan dengan harga Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram. Hal ini membuka peluang usaha baru bagi peternak maupun ibu rumah tangga yang ingin memelihara kambing atau domba secara mandiri.
Tidak hanya praktik pembuatan silase, peserta juga mendapatkan materi seputar manajemen pemeliharaan ternak, mulai dari aspek reproduksi, pemberian pakan, hingga pencegahan penyakit. Harapannya, angka kelahiran ternak meningkat, angka kematian menurun, dan kesejahteraan peternak pun terdongkrak.
Antusiasme peserta tampak tinggi sepanjang kegiatan. Mereka berharap pelatihan semacam ini dapat dilaksanakan secara rutin dan ditunjang bantuan sarana produksi, seperti mesin pencacah rumput, guna mendukung proses pembuatan silase.
Dengan pelatihan ini, Dinas Peternakan Trenggalek tidak hanya membekali peternak dengan keterampilan teknis, tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian pangan, peningkatan pendapatan, sekaligus penguatan ekonomi keluarga.
Jurnalis Nanang NK
Editor Tanu Metir